Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi dan Stagflasi Global Mengintai, Ini 4 Tips untuk Antisipasi Dampaknya

Kompas.com - 01/10/2022, 11:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini berbagai negara di dunia tengah menghadapi inflasi sehingga berpotensi terjadinya stagflasi global.

Sebagai informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan stagflasi adalah pertumbuhan ekonomi yang terus melambatdisertai dengan inflasi.

Indonesia meski saat ini tingkat inflasinya masih terkendali, namun harus bersiap menghadapi dampak dari inflasi dan stagflasi global tersebut.

Pasalnya, dampak inflasi dan stagflasi akan berpengaruh pada turunnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga dan dapat meningkatkan angka pengangguran.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membagikan tips keuangan agar masyarakat bisa mengantisipasi dampak inflasi dan stagflasi global.

Dikutip dari laman Instagram @ojkindonesia, masyarakat dapat mengatasi inflasi dan stagflasi dengan mengelola keuangan secara tepat.

Baca juga: Jokowi Sebut Indonesia Berhasil Menjaga Inflasi 2022, Apa itu Inflasi? Simak Penyebab dan Dampaknya

Tips mengatasi dampak inflasi dan stagflasi

Berikut tips mengatasi dampak inflasi dan stagflasi dari OJK:

1. Mengelola Pos Keuangan

Kenaikan harga barang atau inflasi dapat diantisipasi dengan mengatur ulang pos keuangan. Pengaturan ini dapat dilakukan dengan memisahkan pos-pos pengeluaran, seperti pengeluaran untuk makan, bayar listrik, transportasi, dan kebutuhan lainnya.

Masyarakat juga harus dapat memisahkan mana pengeluaran yang benar-benar dibutuhkan dan mana pengeluaran yang tidak terlalu dibutuhkan.

Dengan mengatur pos keuangan ini, maka masyarakat akan lebih mudah memonitor pengeluaran setiap harinya dan dapat memisahkan kebutuhan yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

Baca juga: Stagflasi: Apa Itu Stagflasi, Penyebab, dan Contohnya

 


2. Mencari tambahan pendapatan

Masyarakat juga dapat mencari tambahan pendapatan agar memiliki tabungan yang lebih untuk bersiap menghadapi inflasi dan stagflasi ke depannya.

Sebab, di kondisi ekonomi yang masih belum pasti saat ini, tidak ada yang dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada perekonomian di waktu mendatang.

Untuk itu, memperbanyak tabungan dapat menjadi solusi agar kita siap menghadapi kondisi terburuk sekalipun.

Salah satu sumber pendapatan tambahan yang dapat diambil ialah mencoba untuk berbisnis dengan memanfaatkan platform online atau melakukan pekerjaan sampingan sesuai dengan hobi masing-masing.

Baca juga: Dampak Rambatan Kenaikan Harga BBM Subsidi, Inflasi Tinggi hingga Sebabkan Stagflasi

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Whats New
Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Whats New
Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Whats New
Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Whats New
Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com