Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Atur Keuangan Hadapi Dampak Inflasi, Apa Saja?

Kompas.com - 01/10/2022, 16:15 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Inflasi bisa berdampak terhadap kehidupan sehari-hari, sebab akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Saat inflasi terjadi, daya beli masyarakat cenderung menurun akibat adanya kenaikan harga dan angka pengangguran yang meningkat.

Pertumbuhan ekonomi yang terus melambat disertai dengan kenaikan harga secara terus-menerus (inflasi) disebut sebagai stagflasi.

Meskipun inflasi dan stagflasi mempengaruhi perekonomian, masyarakat dapat mengantisipasi inflasi bahkan stagflasi dengan mengelola keuangan secara tepat.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pengelolaan keuangan bisa dilakukan mulai dari mengatur pos keuangan, mencari tambahan penghasilan, hingga berinvestasi sesuai profil risiko.

Anda juga bisa menyimpan uang dalam bentuk tabungan di bank agar aman dan bisa diambil sewaktu-waktu saat ada kebutuhan mendadak.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Inflasi, Perhitungan, dan Pengendaliannya

 

Tips mengantisipasi dampak inflasi dan stagflasi

Berikut beberapa tips untuk mengatasi inflasi dan stagflasi:

1. Mengelola pos keuangan

Kenaikan harga perlu diantisipasi dengan mengatur ulang pos keuangan. Anda dapat memisahkan pos kebutuhan dan keinginan sehingga keuangan menjadi lebih tertata.

2. Mencari tambahan pendapatan

Anda dapat mencoba untuk berbisnis memanfaatkan platform daring atau melakukan pekerjaan sampingan sesuai hobi.

3. Dana darurat

Dana darurat bisa disiapkan untuk kebutuhan tidak terduga. Dana darurat dapat disimpan dalam bentuk simpanan di bank agar aman dan dijamin oleh lembaga penjamin simpanan (LPS).

Besaran dana darurat saat masih lajang yaitu 6 kali biaya hidup per bulan. Sedangkan bagi yang sudah berkeluarga dan memiliki tanggungan dianjurkan sebesar 12 kali biaya hidup per bulan.

Dana darurat ini akan berguna untuk mengantisipasi hal buruk yang bisa terjadi di masa stagflasi seperti pemotongan gaji bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca juga: Mengenal Apa Itu Resesi, Penyebab, dan Pengaruhnya

4. Investasi sesuai profil risiko

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com