Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMKM Mau Ekspor ke Belanda? Simak Potensi, Jenis Produk, dan Hal yang Perlu Dicermati

Kompas.com - 02/10/2022, 06:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belanda menjadi salah satu mitra dagang Indonesia yang memiliki potensi pasar yang cukup besar. Terlebih Indonesia dan Belanda memiliki kedekatan historikal yang cukup kuat sejak masa kolonial.

Posisi Belanda sebagai hub dan gateway untuk produk Indonesia memasuki pasar Eropa yang lebih besar ini tentu menguntungkan Indonesia.

Atase Perdagangan KBRI Den Haag Sabbat Christian Jannes mengatakan, Uni Eropa merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia di mana ekspor Indonesia hampir 10 persennya masuk ke Uni Eropa.

Selain itu, Belanda memiliki cukup banyak distributor berskala besar untuk mendistribusikan produk makanan dan minuman dari Asia, produk-produk tersebut juga banyak yang diekspor ke negara Eropa lainnya.

Diaspora Indonesia juga banyak di Belanda, sekitar 1,7 juta jiwa yang bisa dimanfaatkan UMKM Indonesia untuk memperdalam penetrasi pemasaran produknya di Belanda.

Baca juga: Bertahan dari Resesi dengan Pemberdayaan UMKM

Ketiga keuntungan tersebut lah yang mendorong nilai perdagangan Indonesia dan Belanda dapat mencatatkan surplus sekitar 3,8 miliar dollar AS di 2021. Padahal di tahun tersebut pandemi Covid-19 masih berlangsung.

Lebih rinci, nilai perdagangan Indonesia dan Belanda terus meningkat, pada tahun tersebut jumlahnya sekitar 5,5 miliar dollar AS di mana nilai ekspornya lebih dari 4 miliar dollar AS dan impornya hanya 846 juta dollar AS.

"Tren ini terus mengalami peningkatan meskipun di masa-masa pandemi kita berharap di masa pasca pandemi ini tren surplus ini tetap terus berlanjut," ujar Sabbat Christian Jannes saat Webinar UMKM Global, Sabtu (1/10/2022).

Baca juga: Ketika UMKM Didorong Masuk ke Pasar Global, Namun Sulit Mendapatkan Akses Pembiayaan...

Melihat potensi pasar tersebut, dia bilang, UMKM Indonesia dapat menjajaki pasar Belanda untuk memasarkan produk-produknya. Sebab, di Belanda produk Indonesia banyak digunakan.

"Mereka sudah banyak mengenal banyak produk-produk kita terutama produk makanan," kata Sabbat.

Jenis Produk Indonesia yang Dipasarkan di Belanda

Sabbat menjelaskan, bagi UMKM yang ingin memulai ekspor produk ke Belanda perlu mengetahui jenis produk Indonesia macam apa yang sudah masuk ke Belanda.

Dia menyebut, produk makanan dan minuman merupakan yang terbanyak dipasarkan di Belanda. Misalnya seperti, teh, pala, rempah-rempah, lada, kayu manis, sambal, kerupuk, permen, ikan pari frozen, nangka, mangga, sambal pecel, ikan teri, hingga andaliman.

Kemudian produk home decor seperti keranjang, tempat roti, keranjang sampah, hiasan, hingga tempat baju kotor juga banyak ditemui di Belanda.

Produk pakaian jadi baik buatan tangan maupun pabrikan, arang kayu, alat musik, alas kaki, hingga minyak kelapa juga sudah masuk pasar Belanda.

"Yang diimpor juga kebanyakan tidak dikonsumsi di Belanda karena Belanda itu kebanyakan orang-orangnya bangsa pedagang ya jadi hanya sekitar 30 persen yang mereka konsumsi di Belanda dan sisanya lebih dari 50-70 persen mereka ekspor lagi ke negara Uni Eropa lainnya dan Kanada," jelas Sabbat.

Baca juga: Perempuan Pelaku UMKM Masih Punya Banyak Tantangan

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com