Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Tukar Rupiah Kembali Dibuka Melemah, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 03/10/2022, 10:07 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka melemah pada sesi perdagangan di pasar spot, Senin (3/10/2022) pagi. Pelemahan ini terjadi seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap instrumen investasi berisiko tinggi.

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 15.245 per dollar AS, melemah dibanding posisi penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.227 per dollar AS.

Koreksi tersebut terus berlanjut pada 45 menit pertama perdagangan. Adapun sampai dengan pukul 09.45 WIB, mata uang Garuda diperdagangkan pada level Rp 15.280 per dollar AS, melemah 0,34 persen.

Baca juga: Anggota Komite BPH Migas Serukan Urgensi Pencarian Produk Pengganti LPG

Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra menilai, koreksi nilai tukar rupiah tidak terlepas dari pergerakan indeks saham Asia pagi hari ini yang terlihat menurun. Pasalnya, ini mengindikasikan sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat negatif.

"Sentimen negatif terhadap aset berisiko mungkin karena kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi global yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global," ujar dia, kepada Kompas.com, Senin.

Di sisi lain, dollar AS terlihat masih dalam konsolidasi. Menurut Ariston, pasar terlihat sedikit teralihkan dari isu the Fed ke isu perlambatan ekonomi global dan perekonomian AS juga mendapatkan tekanan dari kenaikan inflasi.

Baca juga: Jokowi: Pandemi Memang Sudah Mulai Mereda...

"Dan ini membantu penguatan nilai tukar lainnya terhadap dollar AS untuk sementara," kata dia.

Dari dalam negeri, pasar akan mencermati hasil rilis data inflasi pada September 2022. Apabila realisasi inflasi mencapai lebih dari 5 persen secara tahunan (year on year/yoy), Ariston memproyeksi, rupiah akan semakin tertekan.

"Tingkat inflasi yang terus meninggi bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi karena masyarakat menunda atau menahan konsumsi," ucap Ariston.

Baca juga: Awali Pekan, IHSG Dibuka Merah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com