Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Perkirakan Inflasi Tinggi di Atas 4 Persen akan Berlanjut Sampai 2023

Kompas.com - 03/10/2022, 12:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan tekanan inflasi tidak hanya terjadi di tahun ini, tapi juga akan berlanjut di 2023. Hal ini lantaran di tahun depan faktor-faktor penyebab inflasi masih berpotensi terjadi.

Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman mengatakan, kenaikan harga pangan dan komoditas energi masih terus berlanjut. Selain itu, disrupsi rantai pasok global juga masih akan terjadi di 2023.

"Risiko untuk inflasi kita berada di atas 4 persen di tahun 2022 dan 2023 ini masih tinggi," ujarnya saat acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Sulawesi, Maluku, dan Papua, Senin (3/10/2022).

Dia menjelaskan, tingkat inflasi saat ini sebagian besar disumbang oleh kelompok harga pangan bergejolak atau volatile food.

Baca juga: Inflasi September Tembus 1,17 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014

Berdasarkan data BI, pada Agustus 2022 terjadi inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 4,69 persen di mana inflasi volatile food sebesar 8,93 persen, inflasi inti 3,04 persen, dan inflasi administered prices sebesar 6,89 persen.

"Inflasi 4,69 persen itu hampir 90 persennya berasal dari pangan," ungkapnya.

Baca juga: Jelang Pengumuman Inflasi, Mampukah IHSG Menguat?

 


Oleh karenanya, BI dan pemerintah berupaya menekan laju inflasi agar sesuai dengan target inflasi tahunan sebesar 3 persen plus minus 1 persen melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai provinsi.

GNPIP ini digelar untuk menjaga inflasi volatile food melalui pemenuhan pasokan pangan dengan sinergi antar daerah dan pemerintah pusat, operasi pasar murah, hingga urban farming,

"Kalau kita berhasil menjaga inflasi pangan sesuai dengan target TPID yaitu 5 persen, maka inflasi kita bobot yang pangan itu 16 persen bisa turun ke kurang lebih 4 persen. Artinya, berita baik baik pendapatan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif," tukasnya.

Baca juga: 4 Tips Menghadapi Dampak Inflasi, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com