Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pertamax Turun, Bagaimana dengan Pertalite?

Kompas.com - 03/10/2022, 15:17 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai penyedia layanan SPBU seperti Pertamina, Shell, Vivo, dan BP AKR pada Sabtu (1/10/2022), kompak menurunkan harga beberapa produk BBM masing-masing.

Penurunan harga BBM ini salah satunya disebabkan oleh harga minyak dunia yang mengalami penurunan. Kini harga minyak mentah dunia sudah di bawah 82 dollar AS per barel atau terkoreksi 8,24 persen selama sebulan terakhir.

Dengan adanya penurunan harga minyak dunia tersebut, Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, seharusnya pemerintah dapat menurunkan harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar subsidi ke angka sebelum adanya kenaikan, yaitu Rp 7.650 per liter untuk Pertalite dan Rp 5.000 per liter untuk solar subsidi.

Baca juga: Perbandingan Harga BBM di SPBU BP-AKR, Pertamina, Shell, dan Vivo

"Pemerintah punya kesempatan untuk kembali menurunkan harga BBM subsidi kembali ke angka atau level sebelum terjadinya kenaikan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/10/2022).

Dia bilang, penurunan harga BBM subsidi saat ini tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sebab, posisi APBN 2022 di Agustus 2022 mengalami surplus Rp 107 triliun.

"APBN yang alami surplus Rp 107 triliun per Agustus menambah ruang bagi pemerintah untuk menambah alokasi subsidi energi," ungkapnya.

Selain itu, APBN juga tidak akan dibebani oleh penurunan harga BBM subsidi ini lantaran pemerintah masih menikmati keuntungan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor batu bara.

Baca juga: Beredar Isu Kualitas Pertalite Menurun, Begini Proses Quality Control BBM Pertamina


Dikutip dari kontan.co.id, Presiden pada akhir Agustus lalu telah menerbitkan aturan terkait kenaikan tarif royalti batu bara bagi perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) batu bara. Aturan itu yakni Peraturan Pemerintah (PP) 26 Tahun 2022 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Dalam PP 26/2022, kenaikan tarif royalti yang sebelumnya maksimal 7 persen dalam aturan lama, menjadi 13,5 persen. Royalti tersebut diambil dari harga jual per ton secara progresif karena menyesuaikan dengan Harga Batubara Acuan (HBA).

Dengan adanya kenaikan royalti tersebut, maka PNBP yang diterima pemerintah akan terkerek lebih tinggi lagi.

"Tidak memberatkan APBN karena masih ada windfall dari komoditas," kata Bhima.

Baca juga: Harga Pertamax Turun, Kapan Giliran Pertalite dan Solar Subsidi?

Dia menyebut pemasukan negara dari PNBP sektor batu bara yang cukup besar bisa digunakan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat miskin dengan penambahan subsidi BBM.

"Langkah ini harus dilakukan karena tidak fair, tidak adil apabila harga minyak mentah turun, beban subsidi energinya juga menurun, tapi pemerintah masih mempertahankan harga BBM yang mahal," tukasnya.

Kewenangan pemerintah

PT Pertamina (Persero) Tbk telah menurunkan harga BBM Pertamax dan Pertamax Turbo per hari ini lantaran harga minyak dunia dalam tren penurunan. Lalu bagaimana dengan harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar, apakah masih bisa turun?

Pertamina menurunkan harga Pertamax (RON 92) dari Rp 14.500 per liter menjadi Rp 13.900 per liter dan Pertamax Turbo dari harga Rp 15.900 per liter menjadi Rp 14.950 per liter.

Sementara harga BBM Pertalite dan Solar subsidi masih tetap Rp 10.000 per liter dan Rp 6.800 per liter.

Baca juga: Soal Isu Pertalite Lebih Boros, Stafsus Erick Thohir: Itu Hoaks

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, penyesuaian harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar bukan kewenangan Pertamina melainkan kewenangan pemerintah.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

"Kalau yang subsidi, penentuan harga merupakan kewenangan dari pemerintah," jelas Irto kepada Kompas.com, Sabtu (1/10/2022).

Baca juga: Soal Isu Pertalite Jadi Lebih Boros, Pertamina: BBM Kami Sesuai Spesifikasi Regulator

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com