Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Tunjuk Lagi Nicke Widyawati Jadi Dirut Pertamina, Ini Alasannya

Kompas.com - 03/10/2022, 16:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir kembali menunjuk Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama Pertamina untuk periode kedua. Penunjukkan itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero).

Penetapan tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No SK-199/MBU/09/2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina yang ditandatangani Senin, 19 September 2022 lalu.

Mengutip keterangan resmi Pertamina, Senin (3/10/2022), Nicke Widyawati dinilai oleh pemegang saham mampu membuat Pertamina menjalankan transformasi perusahaan sekaligus meraih kinerja terbaik sepanjang periode pertama kepemimpinannya yakni April 2018-September 2022.

Baca juga: Erick Thohir: GDC Pertamina Group Mampu Bersaing dengan Produk Perusahaan Lain

Sebagai pucuk pimpinan Pertamina, Nicke Widyawati juga diakui mampu mengkonsolidasikan kekuatan perusahaan untuk menjaga ketahanan energi nasional dan menjalankan transisi energi dalam kondisi yang penuh tantangan yaitu pandemi Covid-19, conflict geopolitik, dan climate change.

"Saya berterima kasih kepada seluruh perwira Pertamina atas kerja keras dan dukungannya. Semoga dalam periode kedua ini kita dapat terus memperkuat konsolidasi untuk melanjutkan transformasi perusahaan," kata Nicke.

Menurutnya, capaian yang telah ditorehkan di periode pertama merupakan landasan untuk menjalankan program dan mengejar target perusahaan pada periode keduanya.

Ia memastikan, bakal terus bekerja sama dengan dengan seluruh jajaran direksi dan komisaris serta pegawai Pertamina Group dalam melaksanakan tiga strategi utama di tahun ini, yakni meningkatkan kinerja bisnis migas eksisting, menjalankan transisi energi, serta pengembangan energi baru terbarukan.

"Kami akan melanjutkan transisi energi dengan inisiatif dan agenda strategis untuk menjamin ketahanan energi di masa depan sekaligus mengejar aspirasi pemegang saham yakni mencapai market value sebesar 100 miliar dollar AS," ungkap Nicke.

Baca juga: Beredar Isu Kualitas Pertalite Menurun, Begini Proses Quality Control BBM Pertamina

Beberapa capaian strategis Pertamina di bawah kepemimpinan Nicke Widyawati

Pertamina mengklaim terdapat beberapa capaian strategis di sepanjang kepemimpinan periode pertama Nicke. Capaian strategis itu merujuk enam pilar yang diusung perseroan, yakni go productive & efficient, go global, go green, go collaborative, go digital, dan go sustainable.

Capaian pada bagian go productive & efficient, di antaranya Nicke telah mengawal transformasi Pertamina menjadi Holding Migas dengan enam subholding sehingga menjadi lebih produktif dan efisien. Selain itu, Pertamina berhasil meningkatkan kapasitas perusahaan di hulu dengan kembalinya Blok Rokan setelah selama ini dikelola perusahaan asing, serta melakukan pengeboran yang masif dan agresif.

Lalu pada go global, di antaranya ditunjukkan dengan peningkatan operasional hulu migas Pertamina di 13 negara yang dapat membawa 49,9 juta barrel minyak masuk ke Indonesia, armada Pertamina International Shipping telah memenuhi standar global dan memperluas trading area dari 8 rute menjadi 11 rute internasional. Produk Green Diesel Pertamina juga telah masuk pasar dunia.

Pada capaian go green, di antaranya Pertamina berhasil membangun Green Refinery di Dumai dan Cilacap, yang memproduksi produk energi hijau berbasis kelapa sawit seperti Green Diesel D100 dan Bioavtur. Bauran energi baru terbarukan meningkat melalui pembangunan PLTS di 238 SPBU (Green Energy Station), PLTS di Kilang dan blok hulu migas.

Selanjutnya pada bagian go collaborative, perseroan telah mengembangkan kolaborasi dengan berbagai pihak, di antaranya melalui kerja sama dengan ExxonMobil untuk carbon capture utilitation & storage (CCUS), serta kerja sama dengan Masdar & ACWA untuk pengembangan renewable energy di wilayah kerja hulu dan kilang.

Kemudian di go digital, Pertamina telah membangun digitalisasi dari hulu sampai ke hilir. Hal ini di antaranya tercermin dengan adanya Pertamina Integrated, Enterprise Data & Command Centre (PIEDCC) yang menjadi pusat big data untuk mengendalikan kinerja Pertamina group.

Pertamina mengklaim digitalisasi hulu migas, melalui integrated optimization decision support centre, berhasil menurunkan kehilangan produksi secara signifikan. Selain itu, digitalisasi kilang, melalui predictive & prescriptive maintenance system, berhasil meningkatkan produksi BBM.

Serta pada go sustainable, perusahaan telah mengoptimalkan kekayaan alam Indonesia menjadi energi baru, seperti gasifikasi batu bara menjadi DME pengganti LPG, pengembangan ekosistem EV battery, gas to methanol, serta bioethanol. Pertamina juga menjaga keberlangsungan ekosistem bisnis melalui peningkatan TKDN dan pembinaan UMKM.

Baca juga: Erick Thohir Sebut Eropa Tertarik Beli Komponen Biodiesel Pertamina

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com