Pemanfaatan FABA sebagai pengganti bahan baku filler NPK yang dilakukan Petrokimia Gresik, juga mampu menekan biaya pengelolaan limbah FABA, dari yang sebelumnya hingga mencapai Rp269 juta/bulan menjadi nol rupiah alias turun 100 persen.
Sementara dampak positif lain dari inovasi ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan, karena limbah dapat termanfaatkan dengan optimal (zero waste), mengurangi nilai risiko gangguan kesehatan dan keselamatan, serta kenyamanan dalam bekerja menjadi lebih baik.
“FABA memiliki karakteristik dan kandungan yang sama dengan clay. Melalui inovasi ini tentu akan semakin meningkatkan competitiveness NPK yang kami produksi, sehingga manfaatnya juga dapat dirasakan oleh petani sebagai konsumen kami,” tutur Dwi Satriyo.
Dalam ajang PIQI 2022, Petrokimia Gresik menerjunkan sebanyak enam tim inovasi. Yakni, Tim Marion, Tim Focus, GIO FABA, GIO P2O5, Tim Literasi CSR dan GIO HCDev. Tidak hanya menjadi Grand Champion, namun stan yang dihadirkan GIO FABA selama empat hari penyelenggaraan PIQI 2022 juga dinobatkan sebagai 'Best Booth Pemenang.'
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.