Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbal Hasil Obligasi AS Terkontraksi, Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Level 15.283 per Dollar AS

Kompas.com - 04/10/2022, 11:01 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada sesi perdagangan Selasa (4/10/2022) pagi hari dibuka menguat. Penguatan ini terjadi seiring dengan terkontraksinya imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 15.283 per dollar AS, menguat dibanding posisi penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.303 per dollar AS.

Nilai tukar rupiah sebenarnya sempat terdepresiasi ke level Rp 15.312 per dollar AS, namun langsung kembali menguat. Adapun sampai dengan pukul 10.20 WIB, nilai tukar rupiah menguat 0,09 persen ke Rp 15.290 per dollar AS.

Baca juga: Inflasi Capai Level Tertinggi Sejak Desember 2014, Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 15.300 per Dollar AS

Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra menilai, penguatan tersebut tidak terlepas dari imbal hasil obligasi AS yang menuru. Tercatat saat ini yield surat utang Negeri Paman Sam berada pada kisaran 3,6 persen.

"Dollar AS mengalami tekanan setelah semalam data survei aktivitas manufaktur AS bulan September menunjukkan perlambatan," ujar dia, kepada Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Kembali Dibuka Melemah, Ini Penyebabnya

Ekonomi AS kena dampak negatif suku bunga tinggi

Menurutnya, hal tersebut mengindikasikan bahwa ekonomi AS sudah mulai terkena dampak negatif dari inflasi dan suku bunga tinggi. Ini kemudian bisa menyurutkan langkah agresif Bank Sentral AS untuk menaikan suku bunga acuannya.

Sentimen tersebut kemudian turut mendongkrak nilai tukar sejumlah mata uang Asia lain terhadap dollar AS, mulai dari dollar Taiwan (apresiasi 0,25 persen), won Korea Selatan (apresiasi 0,57 persen), peso Filipina (apresiasi 0,10 persen), yuan China (apresiasi 0,13 persen), hingga baht Thailand (apresiasi 0,10 persen).

Di tengah tekanan terhadap dollar AS, Ariston bilang, kekhawatiran inflasi tinggi akan memperlambat perekonomian global dan Indonesia masih bisa menahan penguatan nilai tukar rupiah hari ini.

"Potensi penguatan ke arah Rp 15.250, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.310," ucap Ariston.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com