Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asuransi Perlindungan Cuaca untuk Petani, Preminya mulai Rp 300.000 Per Tahun

Kompas.com - 04/10/2022, 14:35 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) meluncurkan Asuransi Parametrik Indeks Cuaca Syariah. Produk ini merupakan asuransi yang pembayaran manfaat klaim berupa santunan kepada petani.

Pembayarannya dilakukan secara otomatis berdasarkan data cuaca aktual dan tidak memerlukan pengajuan klaim asuransi sebelumnya.

Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak mengatakan, sebagai langkah awal, Zurich Syariah melindungi lebih dari 1.500 petani kopi di Aceh sebagai salah satu wilayah produsen kopi terbesar di tanah air.

Baca juga: Ini Manfaat Asuransi Perikanan dan Pergaraman

Hilman bilang, asuransi parametrik syariah ini adalah jenis asuransi perlindungan cuaca pertama bagi petani kopi di Indonesia yang dikelola dengan prinsip Syariah.

Asuransi parametrik adalah asuransi ketika manfaat pertanggungan diberikan apabila parameter yang telah ditentukan seperti curah hujan, suhu, kecepatan angin, dan gempa menunjukkan indikasi telah terjadinya resiko yang merugikan.

Hilman mengatakan cuaca ekstrem dapat menimbulkan kerugian finansial bagi petani.

"Asuransi Parametrik Syariah ini akan membantu petani kopi di Aceh mengelola risiko melalui pertanggungan asuransi yang dibuat khusus untuk kondisi curah hujan yang tinggi atau kondisi kekeringan selama tahap perkembangan tanaman kopi saat tanaman paling rentan terhadap guncangan cuaca," kata dia dalam konferensi pers, Selasa (4/10/2022).

Baca juga: Asuransi Pertanian, Solusi di Tengah Potensi Gagal Panen


Ia menjelaskan asuransi parametrik ini dibangun dengan melibatkan Blue Marble Microinsurance yang memiliki pengalaman mengembangkan asuransi parametrik di berbagai negara khususnya untuk asuransi parametrik tanaman kopi.

"Kolaborasi ini dirancang untuk menghadirkan perlindungan yang tepat guna dan tepat sasaran, dengan berbasis prinsip syariah," imbuh dia.

Ia menuturkan, manfaat yang ditawarkan kepada petani telah melalui perhitungan yang mendalam akan berbagai kemungkinan risiko cuaca dan kebutuhan proteksinya.

Baca juga: Perlukah Mempunyai Asuransi Properti?

Sementara itu, Chief Sales and Distribution Officer Zurich Syariah Auralusia Rimadiana berharap, produk ini dapat mengatasi kerentanan finansial melalui penyediaan perlindungan asuransi terhadap kondisi cuaca ekstrem.

Wanita yang akrab dipanggil Ima itu bilang, dalam menghadirkan asuransi berbasis syariah, Zurich menggandeng mitra global yang membantu mengukur curah hujan serta mitra yang menaungi komunitas petani.

"Produk ini merupakan hasil gabungan pakar kopi, Blue Marble Microinsurance dan pakar asuransi Zurich. Petani juga dapat mengakses secara transparan data cuaca untuk layanan produk ini," kata dia.

Sebagai informasi, premi asuransi ini mulai dari Rp 300.000 per tahun. Adapun nilai manfaat yang diberikan dapat mencapai Rp 3 juta untuk setiap petani.

Baca juga: Topang Industri Asuransi Umum, Premi Asuransi Properti Berkontribusi 32,5 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com