Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Kenaikan Harga BBM, Iperindo Minta Subsidi Pembiayaan Perkapalan ke Pemerintah

Kompas.com - 05/10/2022, 18:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) berharap pemerintah mau memberikan subsidi pembiayaan perkapalan menyusul naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.

Ketua Umum DPP Iperindo Anita mengatakan, sejak kenaikan harga BBM biaya untuk industri perkapalan melonjak 20-30 persen.

"Ya sangat berpengaruh pada beban biaya industri kapal kami terutama dari sektor pembebanan cost bahan bakar alat berat, pengelasan terutama pelat 60 persen. Tapi kalau secara total cost kami jadi meningkat 20-30 persen dari sebelumnya," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Baca juga: Temuan BPK: Biaya Transfer BI Fast Tidak Transparan dan Akuntabel

Hal ini pun menurut dia menimbulkan efek domino baik bagi perusahaan perkapalan hingga ke customer.

Bahkan dalam waktu dekat ini, perusahaan perkapalan akan melakukan penyesuaian tarif yang berkaitan dengan resparasi kapal.

"Efek dominonya otomatis kalau misalnya harga yang kami terima ini tinggi, harga yang kami berikan ke customer juga akan tinggi dan otomatis ini juga akan berpengaruh pada logistik transportasi nasional, dan resparasi kapal," ujarnya.

Anita berharap, pemerintah mau memberikan subsidi 20-30 persen biaya perkapalan di-cover pemerintah terutama untuk cost bahan bakar.

Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Terminal VVIP Bandara Halim Perdanakusuma

"Kami berharap karena saat ini animo pelayaran itu di Indonesia ada keinginan, pemerintah memberikan insentif untuk pelayaran karena efek dari ekosistem ini luar biasa karena kalau galang dari kapal ini tumbuh, ekosistem terkait komponen kapal juga akan tumbuh," ungkap dia.

"Selain itu kami juga berharap harga bahan baku bisa dikendalikan, disesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sektor kemaritiman karena tidak bisa dipungkiri bahan baku pelat itu bahan baku utama, sangat kami perlukan semuanya dan kami dituntut memberikan layanan yang terbaik kalau harga ini terus menerus melambung tinggi," sambung dia.

Baca juga: Jelang Rights Issue, BTN Genjot Dana Murah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com