Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Mentah Dunia Naik Usai OPEC+ Umumkan Pemangkasan Produksi 2 Juta Barrel Per Hari

Kompas.com - 06/10/2022, 07:08 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.comHarga minyak mentah dunia naik pada perdagangan Rabu (5/10/2022) waktu setempat. Kenaikan harga terjadi usai negara pengekspor minyak dan sekutunya atau OPEC+ mengumumkan pemangkasan sebesar 2 juta barrel per hari.

Mengutip CNBC, patokan internasional minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan pada harga 92,82 dollar AS per barrel selama transaksi Rabu sore di London, atau naik sekitar 1,1 persen. Sementara itu, minyak berjangka West Texas Intermediate AS, menguat 1 persen pada level 87,37 dollar AS per barrel.

Dalam pertemuan yang diagendakan pada Rabu, OPEC+ setuju untuk memangkas produksi minyak mentah mereka untuk mendorong pemulihan harga. Hal ini dilakukan, cenderung mengabaikan permintaan AS untuk meningkatkan produksi untuk membantu ekonomi global.

Baca juga: Dua Hari Berturut-turut Menguat, Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini?

Pertemuan yang dilangsungkan di Wina Austria ini merupakan yang pertama secara tatap muka. Sementara pemangkasan produksi minyak dilakukan menjadi yang terbesar sejak pandemi Covid-19 melanda di tahun 2020. Pemangkasan produksi minyak sebesar 2 juta barrel per hari akan diberlakukan mulai November 2022.

Pada awal Juni 2022, harga minyak mentah dunia sempat jatuh di level 80 dollar AS per barrel, di tengah meningkatnya proyeksi akan resesi ekonomi global yang melanda. Pemotongan produksi untuk November adalah upaya untuk membalikkan penurunan ini. OPEC+ akan mengadakan pertemuan berikutnya pada 4 Desember 2022 mendatang.

Di sisi lain, Gedung Putih tampaknya sedikit kecewa dengan keputusan OPEC+ ini. Pasalnya, beberapa kali Presiden AS Joe Bidden meminta untuk menaikkan jumlah pasokan. Biden juga telah mengarahkan Departemen Energi untuk melepaskan 10 juta barrel lagi dari Cadangan Minyak Strategis bulan depan.

“Kecewa dengan keputusan picik OPEC+ untuk memangkas kuota produksi sementara ekonomi global menghadapi dampak negatif lanjutan dari invasi Putin ke Ukraina,” mengutip pernyataan Gedung Putih.

Baca juga: Harga Minyak Mentah RI Turun, Ini Faktor Penyebabnya

“Mengingat tindakan hari ini, Administrasi Biden juga akan berkonsultasi dengan Kongres tentang alat dan otoritas tambahan untuk mengurangi kontrol OPEC atas harga energi,” lanjut pernyataan dari Gedung Putih.

Sekretaris Jenderal OPEC Haitham Al Ghais mengatakan, keputusan kelompok itu untuk memberlakukan pengurangan produksi yang cukup dalam, adalah untuk memberikan keamanan dan stabilitas ke pasar energi.

“Semuanya memiliki harga. Keamanan energi juga memiliki harga,” kata Ghais.

Stephen Brennock, seorang analis senior di PVM Oil Associates di London mengatakan, dampak sebenarnya dari pengurangan pasokan di bulan November akan terbatas, dengan pengurangan sepihak oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak dan Kuwait.

Dia bilang, dalam satu atau dua bulan ke depan pasar energi menghadapi ketidakpastian, terlebih banyak sanksi Eropa terhadap produsen non-OPEC Rusia, termasuk pada asuransi pengiriman, batas harga, serta upaya mengurangi impor minyak bumi.

“Misi OPEC adalah memastikan penetapan harga yang memadai bagi konsumen dan produsen. Namun keputusan untuk mengurangi produksi saat ini bertentangan dengan tujuan ini,” ujar Brennock.

“Persediaan yang sudah ketat akan menjadi tekanan bagi konsumen. Langkah ini hanya menguntungkan produsen. Singkatnya, OPEC+ memprioritaskan harga di atas stabilitas pada saat ketidakpastian besar di pasar minyak,” lanjut Brennock.

Baca juga: Pertamax Turun, Simak Harga BBM Pertamina Terbaru di Semua Provinsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com