Selain itu, ia mengatakan, akan membangun kolam retensi dengan memanfaatkan ruang jalan tol sebagai penangkap air berkapasitas 7.700 meter kubik dan daya tampung 2 meter.
Kemudian, melakukan pembersihan sedimentasi sungai di area cross drain.
Dengan upaya-upaya tersebut, lanjutnya, diharapkan aliran air sungai menjadi lebih lancar selama musim hujan.
"Namun tetap kita perlu lakukan koordinasi dengan dinas-dinas yang bertanggung jawab Sungai Cibenda di sini Pemda kabupaten untuk karena sifatnya regional," ucap dia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bintaro Serpong Damai (BSD) Purwoto mengatakan, selaku pengelola Tol BSD, pihaknya menyiapkan solusi yaitu, rekayasa lalu lintas.
Adapun rekayasa lalu lintas ini di antaranya, pengendara dari arah Jakarta menuju Serpong dapat dialihkan ke Jalan Tol Serpong-Kuciran.
Sementara pengendara dari arah Jakarta menuju Serpong akan diminta untuk melewati Gerbang Tol Parigi.
"Jadi untuk kendaraan yang dari Jakarta menuju ke Serpong itu nanti di Gerbang Pondok Ranji itu kita belokkan ke arah Gerbang Parigi, nanti masuk di Tol MTN masuk lagi ke Tol BSD itu di kilometer 9," kata Purwoto.
Purwoto mengatakan, penanganan banjir di Tol BSD dilakukan dengan menggunakan empat unit pompa untuk mengurangi genangan air.
Ia mengatakan, pompa baru dapat digunakan jika banjir di Tol BSD mulai surut.
"Sebetulnya pompa tidak berefek besar karena di kawasan itu sudah banjir, kita pompa juga kemana, tetapi setidaknya pompa itu berfungsi seandainya curah hujan di sana sudah surut pompa baru berfungsi mempercepat genangan surut," ucap dia.
Baca juga: Pengelola Tol BSD: Jalan Tol Ini Bukan Penyebab Banjir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.