JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring makin diminatinya investasi aset uang kripto atau cryptocurrency, ancaman scam atau penipuan pun tak luput dari investasi tersebut. Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) telah memberikan peringatan adanya peningkatan penipuan dengan skema pig butchering atau menyembelih babi.
Dikutip dari BleepingComputer, Kamis (6/10/2022), istilah menyembelih babi tersebut dianalogikan seperti seorang peternak yang menggemukkan babi sebelum akhirnya disembelih atau dipotong.
Dalam kasus ini, pelaku penipuan memikat korban dengan janji manis keuntungan, tetapi harus menyetor lebih banyak uang sebelum akhirnya pelaku mengambil uang korban.
Baca juga: Apa Itu Pig Butchering Scam, Modus Baru Penipuan Kripto yang Disorot FBI
Umumnya, pelaku melakukan aksi penipuan dengan menghubungi korban di media sosial, lalu membangun kepercayaan dengan menjalin komunikasi dalam jangka panjang.
Pelaku membangun relasi pertemanan palsu hingga akhirnya menyarankan korban untuk berinvestasi kripto pada platform palsu.
Para pelaku penipuan biasanya menggunakan identitas palsu dan membangun persona sebagai orang dengan hidup glamor. Tak jarang, pelaku juga berpura-pura menjadi rekan lama dari korban.
Baca juga: Apa Itu Mata Uang Kripto: Definisi, Jenis, dan Untung Ruginya
Ketika mengunjungi platform palsu yang dikendalikan penipu untuk melihat portofolio investasi, korban akan melihat bahwa mereka sudah menghasilkan keuntungan. Namun, saat korban ingin menguangkan kembali investasinya, mereka akan diminta untuk menyetor lebih banyak dana ke platform tersebut.
Korban diberitahu bahwa telah kehilangan akses ke uang tunai dan dapat mengambilnya jika kembali menyetorkan dana, yang sering kali disebut untuk kebutuhan membayar pajak penghasilan, biaya pemrosesan tambahan, biaya transaksi internasional, dan sebagainya. Sebuah proses yang hanya akan menambah kerugian para korban.
Setelah "menggemukkan" kerugian korban, pada akhirnya penipu menghentikan komunikasi dengan korban dan menutup situs pertukaran kripto palsu. Bahkan, korban memilih berhenti menyetorkan dana karena menyadari bahwa mereka telah ditipu.
Baca juga: Mengenal Kejahatan Social Engineering dan Modus-modusnya
Forbes baru-baru ini melaporkan, seorang pria berusia 52 tahun dari San Francisco, California, Amerika Serikat, yang kehilangan 1 juta dollar AS karena penipuan pig butchering setelah dihubungi oleh penipu yang berpura-pura menjadi rekan lama.
Penipuan bisa berlangsung selama berbulan-bulan dengan setoran dana yang sudah dalam jumlah besar, sebelum akhirnya disadari oleh korban.
Oleh sebab itu, penting untuk mendeteksi sejak dini tanda-tanda dari penipuan pig butchering.
Baca juga: Waspada Penipuan Bermodus Soceng, Ini Cara Menghindarinya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.