Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai "Pig Butchering", Modus Penipuan Kripto yang Jadi Sorotan FBI

Kompas.com - 06/10/2022, 12:55 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring makin diminatinya investasi aset uang kripto atau cryptocurrency, ancaman scam atau penipuan pun tak luput dari investasi tersebut. Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) telah memberikan peringatan adanya peningkatan penipuan dengan skema pig butchering atau menyembelih babi.

Dikutip dari BleepingComputer, Kamis (6/10/2022), istilah menyembelih babi tersebut dianalogikan seperti seorang peternak yang menggemukkan babi sebelum akhirnya disembelih atau dipotong.

Dalam kasus ini, pelaku penipuan memikat korban dengan janji manis keuntungan, tetapi harus menyetor lebih banyak uang sebelum akhirnya pelaku mengambil uang korban.

Baca juga: Apa Itu Pig Butchering Scam, Modus Baru Penipuan Kripto yang Disorot FBI

Cara pelaku "pig butchering" pikat korban

Umumnya, pelaku melakukan aksi penipuan dengan menghubungi korban di media sosial, lalu membangun kepercayaan dengan menjalin komunikasi dalam jangka panjang.

Pelaku membangun relasi pertemanan palsu hingga akhirnya menyarankan korban untuk berinvestasi kripto pada platform palsu.

Para pelaku penipuan biasanya menggunakan identitas palsu dan membangun persona sebagai orang dengan hidup glamor. Tak jarang, pelaku juga berpura-pura menjadi rekan lama dari korban.

Baca juga: Apa Itu Mata Uang Kripto: Definisi, Jenis, dan Untung Ruginya

Kerugian korban "digemukkan", lalu situs palsu tiba-tiba ditutup

Ketika mengunjungi platform palsu yang dikendalikan penipu untuk melihat portofolio investasi, korban akan melihat bahwa mereka sudah menghasilkan keuntungan. Namun, saat korban ingin menguangkan kembali investasinya, mereka akan diminta untuk menyetor lebih banyak dana ke platform tersebut.

Korban diberitahu bahwa telah kehilangan akses ke uang tunai dan dapat mengambilnya jika kembali menyetorkan dana, yang sering kali disebut untuk kebutuhan membayar pajak penghasilan, biaya pemrosesan tambahan, biaya transaksi internasional, dan sebagainya. Sebuah proses yang hanya akan menambah kerugian para korban.

Setelah "menggemukkan" kerugian korban, pada akhirnya penipu menghentikan komunikasi dengan korban dan menutup situs pertukaran kripto palsu. Bahkan, korban memilih berhenti menyetorkan dana karena menyadari bahwa mereka telah ditipu.

Baca juga: Mengenal Kejahatan Social Engineering dan Modus-modusnya

Penipuan "pig butchering" bisa berlaku berbulan-bulan sebelum korban sadar

Forbes baru-baru ini melaporkan, seorang pria berusia 52 tahun dari San Francisco, California, Amerika Serikat, yang kehilangan 1 juta dollar AS karena penipuan pig butchering setelah dihubungi oleh penipu yang berpura-pura menjadi rekan lama.

Penipuan bisa berlangsung selama berbulan-bulan dengan setoran dana yang sudah dalam jumlah besar, sebelum akhirnya disadari oleh korban.

Oleh sebab itu, penting untuk mendeteksi sejak dini tanda-tanda dari penipuan pig butchering.

Baca juga: Waspada Penipuan Bermodus Soceng, Ini Cara Menghindarinya

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com