Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Naik Tipis di Tengah Penolakan AS terhadap Pemangkasan Produksi OPEC+

Kompas.com - 07/10/2022, 08:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.comHarga minyak mentah dunia mengalami kenaikan tipis pada perdagangan Kamis (6/10/2022) waktu setempat. Pergerakan harga minyak masih dipengaruhi oleh keputusan negara pengekspor minyak OPEC+ yang memangkas produksi hingga 2 juta barrel per hari.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan pada harga 93,55 dollar AS per barrel, atau naik sekitar 0,2 persen. Sementara itu, West Texas Intermediate juga naik tipis 0,1 persen menjadi 87,81 dollar AS per barrel.

Gedung Putih murka atas pemangkasan produksi minyak oleh OPEC+. AS menyebutkan, keputusan OPEC+ tersebut berpandangan sempit.

Analis energi percaya pengurangan produksi yang dalam belum bisa menjadi bumerang OPEC+, karena Biden berupaya untuk mengendalikan pengaruh kelompok yang mendominasi harga energi, yakni Timur Tengah.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Dunia Naik Usai OPEC+ Umumkan Pemangkasan Produksi 2 Juta Barrel Per Hari

Seperti diketahui, OPEC+ sepakat untuk memotong produksi sebesar 2 juta barrel per hari yang disepakati dalam pertemuan di Wina Austria Rabu (5/10/2022). OPEC berpendapat, langkah ini bisa mendorong pemulihan harga minyak mentah, yang sempat turun menjadi sekitar 80 dollar AS per barrel.

Sebelumnya, pemerintah AS telah berulang kali meminta aliansi energi, termasuk Rusia, untuk memproduksi lebih banyak minyak mentah untuk membantu ekonomi global dan menurunkan harga bahan bakar menjelang The 2022 Midterm Election bulan depan,

Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih mengatakan Biden kecewa dengan keputusan OPEC+ untuk memangkas kuota produksi sementara ekonomi global menghadapi dampak negatif lanjutan dari invasi Putin ke Ukraina.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun tapi Rupiah Melemah, Sri Mulyani: Berimbas ke Anggaran Subsidi BBM

Gedung Putih juga menyebutkan bahwa Biden telah mengarahkan Departemen Energi untuk melepaskan 10 juta barrel lagi dari Cadangan Minyak Strategis bulan depan.
"Administrasi Biden juga akan berkonsultasi dengan Kongres tentang alat dan otoritas tambahan untuk mengurangi kontrol OPEC atas harga energi,” kata Gedung Putih.

Berbicara pada konferensi pers di Wina pada hari Rabu, Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan, pihaknya akan terus membuktikan bahwa OPEC+ memiliki kekuatan moderat untuk mewujudkan stabilitas.

Sekretaris Jenderal OPEC Haitham Al Ghais juga membela keputusan kelompok itu untuk memberlakukan pengurangan produksi yang dalam, dengan mengatakan aliansi itu berusaha untuk memberikan keamanan dan stabilitas ke pasar energi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com