Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meningkat Selama 3 Tahun, Indeks Literasi Ekonomi Syariah Indonesia 2022 Sebesar 23,3 Persen

Kompas.com - 07/10/2022, 13:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Sutan Emir Hidayat mengatakan, indeks literasi ekonomi syariah Indonesia terus mengalami peningkatan selama tiga tahun berturut-turut.

Pada tahun 2019 indeks literasi ekonomi syariah sebesar 16,3 persen, kemudian meningkat menjadi 20,1 persen dan pada 2022 meningkat lagi menjadi 23,3 persen.

"Jadi 7 per 100 orang di Indonesia ini makin well literated selama waktu 3 tahun," ujarnya saat Taklimat Media di Jakarta Convention Center, Kamis (6/10/2022).

Baca juga: Ekonomi Syariah: Pengertian, Tujuan, dan Karakteristiknya

Hal ini menandakan kerja keras seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait ekonomi syariah selama ini membuahkan hasi.

Adapun salah satu upaya meningkatkan indeks literasi ekonomi syariah di Indonesia dengan menyelenggarakan acara seputar ekonomi syariah seperti Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2022.

"Alhamdulillah melalui pergelaran ISEF yang panjang ini dari road to iSEF sampai ISEF ini meningkatkan literasi masyarakat," ucapnya.

Kontribusi 4 Sektor Unggulan Syariah ke Perekonomian Nasional

Baca juga: Bank Digital Bisa Percepat Pertumbuhan Ekonomi Syariah, Ini Alasannya

Pada kesempatan yang sama, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Arief Hartawan mengatakan, terdapat empat sektor unggulan ekonomi syariah di Indonesia, yaitu makanan, fashion, pariwisata, dan pertanian terhadap ekonomi nasional.

Kontribusei dari keempat sektor tersebut ke perekonomian nasional mencapai sekitar 25-26 persen pada Kuartal II 2022.

"Pertumbuhan keempat sektor ekonomi syariah tersebut sekitar 4,37 persen secara tahunan pada kuartal II 2022 atau kurang dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,44," jelasnya.

Menurutnya, saat ini masih menggunakan produk halal dari luar negeri ketimbang produk lokal. Untuk itu pemerintah ingin mengurangi ketergantungan produk halal dari luar negeri dan menambah pemanfaatan pasar ekonomi syariah global.

"Kami letakkan ekspor konsep global halal hub, kami usung bersama yang sudah dicanangkan Wakil Presiden RI dan Gubernur BI. Target sudah ada, sama-sama kita siapkan quick win tahun depan sampai 2024 garis finish jadikan Indonesia pusat produsen halal dunia," tuturnya.

Baca juga: Sandiaga Uno: Ekonomi Syariah Tumbuh Signifikan di Tengah Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com