Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMN Dinilai Perlu Ciptakan Diversifikasi Pendanaan Agar Tak Ketergantungan dengan APBN

Kompas.com - 07/10/2022, 15:40 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus melakukan pembenahan perusahaan pelat merah. Selain melakukan restrkturisasi, Kementerian BUMN terus mengupayakan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol melalui skema pendanaan dari investor strategis, bukan dari utang.

Head of Research Jarvis Asset Management Andri Ngaserin menilai, kebijakan Menteri BUMN Erick Thohir yang melakukan pembangunan infrastruktur melalui skema pendanaan dari investor strategis, merupakan langkah yang baik dan patut diapresiasi.

Sebab dengan adanya investor baru yang masuk dan berinvestasi di jalan tol, akan menciptakan diversifikasi pendanaan pembangunan infrastruktur. Sehingga nantinya pembangunan infrastruktur jalan tol tidak hanya mengandalkan dari APBN.

Baca juga: Erick Thohir: Penugasan-penugasan di BUMN itu Tends to Corrupt...

Manfaat lainnya yang bisa didapatkan jika menghadirkan investor strategis adalah menciptakan Good Corporate Governance (GCG) yang lebih baik di proyek strategis nasional.

"Langkah Menteri Erick untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol melalui skema pendanaan dengan mendatangkan investor strategis merupakan langkah rasional. Menggandeng investor strategis selain mengurangi ketergantungan pembangunan infrastruktur dari APBN, juga mengurangi risiko pemerintah dan menciptakan Good Corporate Governance yang lebih baik di proyek strategis Nasional,"ujar Andri dilansir dari Kontan.co.id Jumat (7/10/2022).

Kini Pemerintah melalui Kementrian BUMN tengah menawarkan proyek pembangunan infrastruktur kepada investor strategis. Melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF), Kementerian BUMN mencari mitra strategis yang mau membiayai pembangunan infrastruktur nasional dengan sumber pendanaan non APBN.

Salah satu ruas tol yang akan ditawarkan ke investor adalah ruas tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang.

PT Waskita Karya Tbk melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) dan Indonesia Investment Authority (INA) sudah resmi menawarkan proyek infrastruktur ke investor.

Baca juga: Kementerian BUMN Pastikan Dana PMN Tidak Lari ke Proyek IKN

Kerja sama dan kesepakatan pencairan dana dari INA, melalui anak perusahaan yang sepenuhnya milik lembaga pengelola investasi Indonesia itu, yaitu PT Rafflesia Investasi Indonesia (RII) dan PT Abhinaya Investasi Indonesia (AII) diyakini akan membuat arus kas Waskita Karya semakin kuat untuk pengembangan proyek-proyek tol yang lainnya.

Ruas tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang yang ditawarkan INA dinilai Andri akan membuat investor tertarik untuk masuk dan berinvestasi di berbagai proyek infrastruktur yang ditawarkan Pemerintah.

Selain ditawarkan dengan harga yang kompetitif, prospek bisnis yang akan didapatkan investor dari ruas tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang juga dinilai Andri sangat menjanjikan.

"Skema penawaran oleh INA ini win-win. Tidak membuat investor rugi dan tidak membuat BUMN tekor. Prospek ruas tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang ini sangat bagus dan banyak investor tertarik untuk berinvestasi di pembangunan jalan tol,"tutur Andri.

Langkah lainnya yang dilakukan Menteri Erick untuk terus memperbaiki kinerja dan menggembangkan perusahaan BUMN tanpa mengandalkan dana APBN yang diapresiasi Andri adalah rencana penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) 4 anak usaha BUMN.

Mereka yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga tahun 2023 mendatang adalah PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT Pertamina Hulu Energy (PHE) PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) dan Palm Co.terang Andri. (Noverius Laoli)

Baca juga: Erick Thohir: Pendapatan BUMN Hampir Mirip dengan APBN

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Langkah Positif Kementerian BUMN Cari Investor untuk Kembangkan Perusahaan BUMN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com