Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fintech Lending dan UMKM Kumpul di Yogyakarta, Pacu Literasi dan Inklusi Keuangan

Kompas.com - 07/10/2022, 16:02 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar Business Matching & Exploration Session di Yogyakarta.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan para penyelenggara Fintech Peer-to-Peer (P2P) Lending atau Fintech Pendanaan Bersama dengan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Business Matching & Exploration Session ini merupakan rangkaian kegiatan G20 Global Partnership for Inclusion (GPFI).

Sekretaris Jenderal AFPI sekaligus CEO Dompet Kilat Sunu Widyatmoko mengatakan, kegiatan ini digelar untuk memacu peningkatan literasi dan inklusi keuangan bagi UMKM yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat Yogyakarta.

Baca juga: Keunggulan Minyak Makan Merah Dibandingkan Minyak Goreng Biasa

Dengan begitu, kegiatan ini dapat membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional.

“Industri Fintech Pendanaan Bersama terus tumbuh dan berkembang menjadi solusi bagi masyarakat sektor informal yang belum terlayani dan tersentuh layanan keuangan konvensional," ujar dia dalam keterangan pers, Jumat (7/10/2022).

Ia berharap, kegiatan ini dapat menjembatani para pelaku UMKM dalam mendapatkan alternatif pendanaan untuk meningkatkan daya saingnya dan berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian di Yogyakarta.

Melalui Business Matching & Exploration Session ini, AFPI dan para anggotanya akan memberikan informasi terkait produk fintech pendanaan bersama produktif yang dapat digunakan UMKM dalam pengembangan usaha.

Baca juga: BUMN Dinilai Perlu Ciptakan Diversifikasi Pendanaan Agar Tak Ketergantungan dengan APBN

Selain itu, UMKM juga diedukasi mengenai persyaratan dalam pengajuan pinjaman. Serta memahami tentang status legalitas perusahaan fintech pendanaan bersama yang berizin, legal, dan aman untuk dijadikan mitra.

Sementara itu, Direktur Eksekutif AFPI Kuseryansyah menyatakan, AFPI terus berupaya untuk mendorong pengembangan industri fintech pendanaan bersama agar dapat berkontribusi nyata terhadap pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi.

Hal ini dapat dilihat dari peranan industri dalam meningkatkan akses keuangan secara digital kepada masyarakat unbanked dan underserved.

Saat ini terdapat 102 penyelenggara Fintech Pendanaan Bersama atau Pinjaman Online berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan merupakan anggota AFPI.

Baca juga: IHSG Akhiri Pekan Turun 0,70 Persen, INKP, BBCA, dan ARTO Jadi Top Losers

Dalam ekosistem fintech pendanaan bersama terdapat 3 klaster pembiayaan, yaitu produktif, multiguna dan syariah.

Sedikit catatan, berdasarkan data statisik OJK per Agustus 2022, industri Fintech Pendanaan Bersama mencatatkan pertumbuhan outstanding sebesar Rp 47,23 triliun atau tumbuh 81 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun, total penyaluran pinjaman untuk periode Januari-Agustus 2022 telah mencapai Rp 148,83 triliun dengan kontribusi penyaluran ke UMKM atau sektor produktif Rp 70,65 triliun.

Dari total penyaluran tersebut, sebanyak Rp 1,96 triliun telah disalurkan fintech pendanaan bersama di DIY.

“Hingga akhir tahun ini bahkan kami sudah memproyeksikan penyaluran kredit di kisaran Rp 250 triliun. Keyakinan kami tidak terlepas dari credit gap terhadap UMKM yang jumlahnya mencapai Rp 1.650 triliun. Artinya angka kebutuhan masih sangat tinggi dan kami siap berkolaborasi dengan Lembaga Jasa Keuangan lainnya untuk memperkecil gap tersebut,” pungkas dia.

Baca juga: Simak Biaya BBN Motor Terbaru, Syarat, dan Cara Mengurusnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com