KOMPAS.com - Baru-baru ini, Yusuf Mansur kembali menghebohkan jagat maya. Penceramah kondang ini mengaku sebagai Komisaris Grab, perusahaan aplikator transportasi decacorn yang berbasis di Singapura.
Hal ini viral di TikTok, melalui potongan ceramahnya yang mengaku sebagai Komisaris Grab. Sosok dengan nama asli Jam'an Nurchotib Mansur pun mengamininya.
Belum jelas kapan ceramah tersebut dilakukan. Namun, pihak manajemen Grab Indonesia sudah membantah pernyataan Ustaz Yusuf Mansur yang mengaku sempat mendapat kontrak sebagai komisaris di perusahaan tersebut.
Sebelum pernyataan viralnya soal jabatan Komisaris Grab, Yusuf Mansur juga sempat viral karena pernyatannya membutuhkan dana triliunan rupiah, bahkan sampai menggebrak meja.
Dalam sebuah video, Yusuf Mansur mengaku sudah melakukan berbagai cara mengumpulkan dana. Nantinya, dana itu akan digunakan untuk membenahi bisnis aset manajemennya yang kini tengah digugat sejumlah pihak.
Baca juga: Yusuf Mansur Klarifikasi Bantahan Grab, Bukan Komisaris, tapi Advisor
"Katanya ah Mansur, saham, saham, saham, saham, jangan saham, Paytren lo urusin, emang kita lagi ngurusin ape? Emang kita ngurusin saham itu ngurusin apa? Emang kita masuk perusahaan sana, perusahaan sini, menyebut ini, menyebut itu, emang buat siapa?" ungkap Yusuf Mansur melalui video yang beredar.
Bahkan, selain bicara dengan nada tinggi dan berapi-api, Yusuf Mansur juga tampak menggebrak meja. Dalam berbagai pemberitaan, ustaz kondang itu juga tengah sibuk bolak-balik ke sidang pengadilan untuk menghadapi sederet gugatan para mantan investornya.
Setelah ditelusuri, ternyata itu adalah video pada 2021. Paytren Official sempat mengunggah video tersebut pada 26 Agustus 2021.
Berbeda dengan penceramah kondang lain, Yusuf Mansur Mansur dikenal tak hanya piawai di atas mimbar masjid, namun juga terbilang sukses menggalang dana ummat, baik sebagai investasi maupun sedekah.
Baca juga: Mengenal PayTren, Bisnis Yusuf Mansur yang Dulunya MLM
Setelah sebelumnya sempat viral video dia menyebut membutuhkan uang Rp 1 triliun untuk Paytren. Yusuf Mansur pun mengklarifikasi bahwa angka Rp 1 triliun yang disebutkan dalam video hanyalah perumpamaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.