Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Driver Ojol: Kenaikan Tarif Ojol Berdampak Positif...

Kompas.com - 08/10/2022, 18:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan tarif ojek online (ojol) yang dilakukan Kemenhub terus menuai apresiasi dari para pengemudi.

Komunitas driver ojol dari berbagai daerah sepakat mengirimkan surat kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, untuk secara terbuka menyatakan rasa terima kasih mereka.

Ratusan komunitas yang mewakili puluhan ribu driver ojol di seluruh Indonesia ini puas dengan kenaikan tarif ojol saat ini, lantaran turut membantu mereka menghadapi kenaikan harga sembako dan kenaikan harga BBM.

Komunitas Single Fighter Indonesia dari Jawa Barat, Komunitas The Legend dari Makassar, dan Komunitas GDB dari Depok yang menaungi ribuan driver ojol, mengaku mereka semakin semangat dan fokus saja untuk mencari pundi-pundi penghasilan di jalanan.

Baca juga: Tarif Ojol Naik, Serikat Pekerja Sebut Aplikator Langgar Aturan Biaya Layanan

Ketua Umum Komunitas GDB Depok, Firmansyah, mengatakan mereka semakin semangat dan fokus untuk mencari pundi-pundi penghasilan di jalanan.

"Kita ucapkan terimakasih kepada pemerintah yang mengatur kenaikan tarif ini, tentu kenaikan ini berdampak positif, cukup membantu apalagi BBM juga naik," kata Firmansyah dalam keterangan persnya, Sabtu (8/10/2022).

Selain memberi apresiasi kepada Kemenhub, para komunitas driver ojol itu juga menilai bahwa, kehadiran Grab, Gojek dan aplikasi ride hailing lainnya, telah membantu mereka memperkuat ekonomi keluarga, bahkan membantu mereka untuk membiayai pendidikan anak-anak hingga ke jenjang perguruan tinggi.

"Tentu, ini meningkatkan ekonomi keluarga, karena kenaikan tarif ini sudah cukup baik ya," tambah Firmansyah.

Dalam suratnya ke Kemenhub, perwakilan mitra driver ojol juga meminta aplikator untuk terus melakukan peningkatan layanan dan berbagai program promo agar meningkatkan orderan yang tentunya berbanding lurus dan mempengaruhi peningkatan penghasilan mereka.

Gustika Aviandi dari Komunitas Wong Edan di Jakarta yang sejak 2016 menjadi driver menilai, komisi atau biaya sewa aplikasi sebesar 20 persen, saat ini sudah dirasa fair.

Bahkan, ia khawatir, jika dikurangi malah akan mengurangi manfaat yang mereka dapat. Oleh karena itu, dia dan komunitasnya tak ingin besaran komisi yang berlaku saat ini, berubah komposisinya.

"Saya pribadi tidak masalah. Sehari bisa bawa pulang bersih Rp 250.000, saya keluar pagi sampai malam. Ya, kalau mau lebih giat lagi, bisa sampai Rp 400.000, itu bersih. Karena semua layanan itu dinyalain," ujarnya.

"Intinya kita bersurat itu adalah kita mau berterimakasih sama Pak Menhub," ucapnya.

Baca juga: Curhatan Driver Soal Kenaikan Tarif Ojol, Mulai Dapur Tetap Ngebul Hingga Penumpang Mulai Berkurang ...

Hal lain yang juga menjadi sorotan komunitas driver ojol adalah terkait keberadaan kelompok yang sering menyebur asosiasi dan sering berdiskusi dengan pemerintah. Padahal, mereka tidak mewakili keberadaan sebagian besar driver ojol yang tersebar di berbagai daerah.

Para driver ojol yang tergabung dalam komunitas, berharap melalui surat yang dikirimkan ke Kemenhub tersebut, membuat pemerintah mau lebih mendengarkan aspirasi para driver ojol aktif yang hanya ingin bekerja dan meminta aturan yang sudah berjalan tersebut dilaksanakan dengan baik. Mereka berharap Pemerintah bisa mempertimbangkan curhatan yang disampaikan melalui surat ini.

Salah satu driver daring asal Balikpapan, Cherish Wiranata, mengatakan kenaikan tarif, positif baginya.

Kenaikan itu dinilai akan membantu mengurangi tekanan pengeluaran imbas penaikan harga BBM. Sebagai driver, dia juga berpikir kenaikan jangan sampai memberatkan konsumen.

Dia mengaku kebijakan kenaikan tarif tak membuat orderan sepi karena saat ini sehari masih bisa dapat 6-8 orderan.

Sementara itu, Abdul Rizak (43), salah satu driver Maxim yang menarik ojol di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan, mengatakan, dengan adanya kenaikan tarif membuat ia lebih bersemangat. Kata dia, melihat adanya kenaikan tarif untuk driver adalah bukti adanya perhatian dari pemerintah dan perusahaan kepada mitra.

Baca juga: Tarif Ojol Naik, Pengemudi: Mulai Berasa Order Penumpang Berkurang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com