Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Memprediksi Perilaku Wirausaha Menghadapi Ketidakpastian

Kompas.com - 10/10/2022, 15:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat*

BADAI ternyata belum benar-benar berlalu. Ketika pandemi Covid-19 telah berangsur menuju endemi, kondisi ekonomi dunia pada 2023 diperkirakan akan diliputi ketidakpastian.

Efek negatif karena disrupsi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, menyusul pecahnya perang Ukraina-Rusia mendorong dunia masuk ke krisis berikutnya. Sejumlah pengamat ekonomi menyebutnya sebagai “perfect storm”.

Pemerintah Indonesia telah menyiapkan serangkaian strategi dan program untuk mengantisipasi kondisi terburuk yang mungkin terjadi.

Bagi wirausaha kondisi yang dihadapi sungguh sebuah tantangan yang menuntut pendekatan berbeda.

Dalam banyak literatur tentang bisnis yang menggunakan perspektif ekonomi mikro neoklasik, pebisnis yang menghadapi proses sebab akibat didorong untuk mengambil keputusan secara rasional.

Kondisi ini mengarahkan individu membuat pilihan rasional berdasarkan semua informasi yang mungkin relevan dan perkiraan hasil yang diharapkan dari setiap opsi.

Literatur kewirausahaan pun banyak menggunakan pendekatan ini. Misalnya dalam identifikasi peluang, Fiet (2002) menyarankan dari pencarian rasional di mana setiap alternatif diidentifikasi dan dianalisis. Alternatif dengan harapan pengembalian tertinggi dipilih dan diimplementasikan.

Peluang bisnis didorong oleh kekuatan eksternal dan peran wirausaha adalah memeriksa lingkungan, memanfaatkan proses evaluasi secara berurutan dan memilih proyek dengan harapan pengembalian tertinggi (Casson dan Wadeson, 2007).

Rencana bisnis dan popularitasnya dalam praktik kewirausahaan adalah contoh lain dari pendekatan sebab akibat.

Pengembangan rencana bisnis adalah aktivitas rasional yang membantu pemilik perusahaan terutama baru untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar melalui peningkatan efisiensi dan/atau peningkatan penjualan (Honig dan Karlsson, 2004:35).

Meski efektifitas rencana bisnis terus dipertanyakan, namun proses rasional langkah demi langkah tetap menjadi topik utama program kewirausahaan di berbagai universitas terkemuka.

Pendekatan menghadapi ketidakpastian

Pendekatan sebab akibat berdasarkan perspektif rasional “memaksa” pebisnis untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai dan mencari cara paling efektif serta efisien untuk mewujudkannya.

Menghadapi situasi yang serba tidak pasti, Sarasvathy (2001) mengemukakan pendekatan berbeda yang disebut efektuasi (effectuation), yaitu mengambil seperangkat sarana yang tersedia dan fokus pada pemilihan kemungkinan efek yang dapat dibuat dengan perangkat sarana tersebut.

Dalam proses sebab akibat wirausaha menentukan efek tertentu dan fokus pada pemilihan cara untuk menciptakan efek itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com