Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Memprediksi Perilaku Wirausaha Menghadapi Ketidakpastian

Kompas.com - 10/10/2022, 15:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Penjelasan sederhana dalam pendekatan efektuasi adalah memanfaatkan sarana yang tersedia untuk mencapai efek tertentu, sementara pendekatan sebab akibat menentukan tujuan tertentu lalu mencari cara dan sarana untuk mewujudkannya.

Hasil penelitian Sarasvathy telah memperlihatkan bahwa wirausaha yang mengikuti logika efektuasi cenderung tidak mencoba memprediksi masa depan dan lebih mungkin mengubah tujuan dan visi awal untuk usaha baru.

Daripada memprediksi masa depan, wirausaha lebih cenderung bekerja dengan cara yang berada dalam kendali mereka dan melakukan penyesuaian seperlunya (Dew dkk, 2009).

Wirausaha cenderung menerapkan mekanisme yang memungkinkan mereka memiliki kendali atas hasil.

Menurut Sarasvathy (2001), sejauh bisa mengendalikan masa depan, kita tidak perlu memprediksinya.

Maka berdasarkan pendekatan efektuasi, Chandler dkk (2009) menguraikan empat prinsip yang dapat diterapkan wirausaha ketika menghadapi ketidakpastian.

Pertama, fokus pada eksperimen jangka pendek untuk mengidentifikasi peluang bisnis di masa depan yang tidak dapat diprediksi.

Kedua, fokus pada proyek di mana kerugian dalam skenario terburuk masih terjangkau (affordable loss) daripada memaksimalisasi pengembalian yang diharapkan.

Ketiga, menekankan pada prakomitmen dan aliansi strategis untuk mengendalikan masa depan yang tidak dapat diprediksi. Berkolaborasi dengan pemasok, pelanggan bahkan pesaing menjadi pilihan masuk akal.

Keempat, mengeksploitasi lingkungan dengan tetap fleksibel. Fleksibilitas adalah kunci untuk menghadapi ketidakpastian sehingga bisnis dapat bergerak cepat melakukan serangkaian perubahan yang diperlukan.

Logika efektuasi dilaporkan berkembang di lingkungan operasi yang tidak stabil yang sulit diprediksi, karena memungkinkan reaksi cepat terhadap perubahan lingkungan (Sarasvathy dan Dew, 2005).

Pembelajaran berkelanjutan juga merupakan bagian penting dari logika efektuasi, karena perubahan dalam lingkungan operasi mengharuskan perusahaan untuk mengubah dan mempelajari metode operasi baru untuk menanggapi situasi yang berubah (Sarasvathy, 2001).

Di bawah kondisi ketidakpastian dan keadaan yang unik membuat sulit untuk menarik kesimpulan statistik.

Selain itu, tidak ada cara yang layak untuk menghitung pengembalian yang diharapkan untuk tindakan tertentu.

Jadi, alih-alih menganalisis alternatif dan memilih satu dengan pengembalian yang diharapkan tertinggi, pebisnis memilih alternatif berdasarkan keterjangkauan kerugian (affordable loss).

Wirausaha mempertahankan fleksibilitas, menggunakan eksperimen, dan berusaha mengendalikan masa depan dengan membuat aliansi serta memperoleh komitmen awal dari pemasok potensial, pesaing, dan pelanggan.

Semoga “perfect storm” yang ditakutkan itu tidak sungguh-sungguh terjadi.

*Dosen Program Studi Sarjana Manajemen, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Tarumanagara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com