Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Energi Ambles, IHSG Ditutup Melemah ke 6.994,39

Kompas.com - 10/10/2022, 16:26 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada penutupan perdagangan Senin (10/10/2022) hari ini. Sejak pembukaan perdagangan, indeks saham nasional terus bergerak di zona negatif.

Melansir data RTI, IHSG tidak mampu bangkit dan meninggalkan level psikologis 7.000 setelah dibuka melemah. Indeks saham nasional pada akhirnya ditutup terkokreksi 0,46 persen ke 6.994,39.

Statistik menunjukan 392 saham ditutup di zona merah, 150 saham hijau, dan 157 lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi perdagangan sepanjang hari ini mencapai Rp 12,29 triliun, dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 24,89 miliar saham.

Baca juga: Sektor Energi hingga Barang Baku Anjlok, IHSG Parkir di Zona Merah

Saham Bumi Resources (BUMI) menjadi saham paling banyak ditransaksikan, dengan nilai sebesar Rp 1,4 triliun, diikuti Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sebesar Rp 849,9 miliar, dan Bank Central Asia (BBCA) sebesar Rp 661,7 miliar.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 8 dari 11 indeks sektoral melemah, di mana sektor energi mencatatkan koreksi paling dalam, 1,91 persen. Di sisi lain, sektor kesehatan melesat 1,08 persen.

Saham Indo Tambangraya Megah (ITMG) menjadi top loser dalam indeks LQ45, yakni terkoreksi 4,34 persen ke Rp 41.900, diikuti oleh Bank Jago (ARTO) turun 4,06 persen ke Rp 6.500, dan BFI Finance (BFIN) turun 3,62 persen ke Rp 1.065.

Baca juga: Dibuka Merah, IHSG Tinggalkan Level 7.000

Di sisi lain, saham Medco Energi Internasional (MEDC) menjadi top gainer dalam indeks yang sama, yakni menguat 5,32 persen ke Rp 990, kemudian Perusahaan Gas Negara (PGAS) naik 3,99 persen ke Rp 1.825, dan Kalbe Farma (KLBF) naik 2,92 persen ke RP 1.235.

Pelemahan IHSG mengekor bursa regional Asia, di mana indeks Hang Seng Hong Kong ambles 2,95 persen, Shanghai Komposit turun 1,66 persen, dan Strait Times turun 1,02 persen.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com