Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 15.400 Per Dollar AS

Kompas.com - 11/10/2022, 10:27 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada sesi perdagangan Selasa (11/10/2022) dibuka melemah. Mata uang Garuda masih tertekan sentimen global, utamanya terkait pengetatan kebijakan moneter.

Mengacu pada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 15.331 per dollar AS, terdepresiasi dibanding posisi penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.318 per dollar AS.

Terpantau rupiah terus bergerak di zona negatif pada awal perdagangan. Pada 10.00 WIB, nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp 15.361 per dollar AS, terkoreksi 0,28 persen.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Melemah Terimbas Data Ketenagakerjaan AS

Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, depresiasi rupiah masih disebabkan oleh kekhawatiran pasar terhadap potensi kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed). Peningkatan suku bunga acuan yang agresif diproyeksi masih terjadi hingga akhir tahun ini.

"Karena bank sentral AS lebih memprioritaskan pengendalian inflasi dibandingkan pertumbuhan ekonomi," kata dia kepada Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Ditutup Melemah, Nilai Tukar Rupiah Kembali ke Kisaran Rp 15.250 per Dollar AS

Meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap kondisi perekonomian global saat ini terefleksikan dari imbal hasil obligasi pemerintah AS yang kembali meningkat. Yield obligasi Negeri Paman Sam tenor 10 tahun kembali mendekati level 4 persen.

"Mengindikasikan ekspektasi pasar yang masih besar terhadap kenaikan suku bunga acuan yang agresif," ujar Ariston.

Bukan hanya rupiah, sentimen global turut menekan mata uang Asia lain. Sejumlah mata uang Asia terpantau terdepresiasi terhadap dollar AS, mulai dari dollar Singapura (0,12 persen), dollar Taiwan (0,78 persen), won Korea Selatan (0,60 persen), ringgit Malaysia (0,50 persen), hingga baht Thailand (0,40 persen).

"Selain itu, bayang-bayang resesi global mendorong pelaku pasar mengalihkan sebagian asetnya ke aset aman di dollar AS," ucap Ariston.

Baca juga: Ekonom Ungkap Penyebab Rupiah Melemah ke Rp 15.200 per Dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com