Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Mentah Dunia Turun Tipis, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 12/10/2022, 07:41 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.comHarga minyak mentah dunia mengalami penurunan pada perdagangan Selasa (11/10/2022) waktu setempat. Pergerakan harga minyak mentah terjadi karena kekhawatiran pemangkasan produksi minyak oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC+.

Mengutip Bloomberg, harga minyak mentah berjangka Brent turun 0,6 persen, menjadi 93,67 dollar AS per barrel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate turun 0,81 persen, menjadi 88,63 dollar AS per barrel.

West Texas Intermediate menetap di dekat 89 dollar AS per barrel tersebut setelah OPEC+ memutuskan pemangkasan produksi sebesar 2 juta barrel per hari yang dimulai pada November 2022.

Baca juga: Airlangga Sebut Keputusan OPEC+ Pangkas Produksi Minyak Bisa Berimbas pada Subsidi Energi

JPMorgan Chase & Co mengatakan, AS dan ekonomi global kemungkinan akan tenggelam ke dalam resesi di tahun depan. Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia juga melihat adanya potensi perlambatan ekonomi di AS.

"Kurangnya selera (investor), serta risiko dan pergerakan teknis tampaknya akan mendorong harga minyak mentah lebih rendah setelah beberapa sesi, usah harga minyak dunia, sempat bullish setelah pengumuman pemotongan kuota OPEC+," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

Baca juga: Ancaman Resesi Global, Harga Minyak Dunia Turun

 


Harga minyak mengalami penurunan bulan lalu, ke level terendah sejak Januarai 2022, karena kekhawatiran perlambatan ekonomi. Namun, harga mulai bangkit setelah OPEC+ merspon penurunan harga ini, dengan mengurangi produksi.

Di sisi lain, investor masih mempertimbangkan, bagaimana suku bunga yang lebih tinggi dapat menekan inflasi yang dinilai akan berdampak pada permintaan. Sementara itu, masalah gangguan pasokan yang disebabkan oleh perang di Ukraina masih terjadi, di tengah peralihan musim dingin di belahan bumi utara.

Importir minyak terbesar, China juga memberikan signal bahwa negara tersebut tidak memberikan jeda utuk upaya Zero Covid. Kebijakan yang berkelanjutan ini otomatis akan mendorong penguncian yang lebih lama, dan menurunkan mobilitas.

Sentimen harga minyak dunia juga dipengaruhi oleh sanksi Uni Eropa terhadap Rusia yang akan memberikan pembatasan pada harga minyak Rusia, yang disepakati negara G7. Sanksi ini mulai berlaku pada 5 Desember 2022 mendatang.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Dunia Naik Usai OPEC+ Umumkan Pemangkasan Produksi 2 Juta Barrel Per Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com