JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia kembali menegaskan, investasi asing di Indonesia tidak dikuasai oleh negara tertentu. Menurutnya, investasi asing di Tanah Air yang dilakukan sejumlah negara sudah merata.
Data teranyar Kementerian Investasi menunjukan, Singapura masih menjadi negara dengan realisasi penanaman modal asing (PMA) terbesar di Indonesia. Tercatat pada kuartal II-2022, realisasi PMA dari Singapura sebesar 3,1 miliar dollar AS.
Kemudian, posisi kedua negara dengan PMA terbesar pada periode April-Juni 2022 ditempati oleh China, dengan nilai sebesar 2,3 miliar dollar AS. Lalu, Hong Kong menempati posisi ketiga dengan nilai sebesar 1,4 miliar dollar AS.
Baca juga: Bahlil Sebut Ada Investor yang Tertarik Garap Industri Aspal Buton
"Amerika Serikat (setelah) 4 tahun terakhir tidak masuk 4 besar, sudah masuk 4 besar (realisasi PMA 0,8 miliar dollar AS)," ujar Bahlil, dalam Anugerah Layanan Investasi (ALI) 2022, Rabu (12/10/2022).
Dengan realisasi tersebut, mantan ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu menampik, pernyataan yang menyebutkan investasi Indonesia dikuasai satu negara. Pasalnya, perbedaan realisasi investasi antar satu negara dengan negara lain tidak terlalu jauh.
"Tidak benar kalau ada isu yang menyatakan bahwa investasi Indonesia hanya dikuasi satu negara tertentu. Ini sudah merata," tuturnya.
Selain itu Bahlil bilang, pemerataan sudah terjadi dalam sebaran investasi di Indonesia. Ini tercermin dari persebaran realisasi investasi di luar Pulau Jawa yang lebih besar dari Pulau Jawa itu sendiri.
Tercatat pada kuartal II-2022 realisasi investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp 157,1 triliun atau setara 52 persen total investasi. Sulawesi Tengah dan Riau menjadi dua provinsi yang berkontribusi signifikan terhadap investasi di luar Pulau Jawa.
"Sekarang investasi di luar Pulau Jawa lebih besar dari pada di Jawa. Tenaga kerja yang sudah bisa kita selesaikan pada 2022 sebesar 639.000 lebih tenaga kerja langsung," ucap Bahlil.
Baca juga: Bahlil Sebut Tak Semua Negara Ingin Negara Berkembang Jadi Negara Maju
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.