Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Hilirisasi Industri Gula Harus Jadi Kenyataan

Kompas.com - 13/10/2022, 09:10 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


MOJOKERTO, KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir melakukan kick off revitalisasi industri gula dengan resktrukturisasi menyeluruh pada industri tersebut. Dia berharap, hilirisasi industri gula bisa menjadi kenyataan.

"Presiden telah memerintahkan jajarannya untuk menyiapkan langkah, memperkuat pemenuhan gula konsumsi, yang juga dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan peningkatan produksi bioethanol," kata Erick Thohir dalam siaran pers, Rabu (12/10/2022).

Dia mengatakan, upaya penguatan ketahanan pangan dan energi, dilakukan Kementerian BUMN melalui Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) untuk melakukan transformasi pangan.

Baca juga: Erick Thohir Upayakan Gula Bisa Jadi Bahan Bakar Bioetanol

Langkah yang dilakukan, salah satunya dengan melakukan restrukturisasi menyeluruh terhadap bisnis gula PTPN Group. Hal itu diharapkan akan mendukung percepatan swasembada gula untuk kedaulatan pangan, serta mendorong terwujudnya energi baru terbarukan (EBT).

“Pak Presiden mendorong agar ada solusi. Karena itu, kita sekarang terus mendorong bagaimana hilirisasi industri gula ini sudah menjadi kenyataan dan bukan hanya sekadar rencana,“ ujar mantan Presiden Inter Milan itu.

Peresmian tersebut, menandai dimulainya penataan organisasi PTPN Group melalui pembentukan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang akan berperan besar dalam mendukung ketahanan pangan dan energi.

“Pembentukan PT SGN ini membuktikan bahwa BUMN siap membangun ekosistem bisnis di tengah ketidakpastian industri pangan dan global,” lanjut dia.

Erick menyampaikan, transformasi dari Holding Perkebunan Nusantara sejatinya sudah berjalan dengan baik. Pembentukan PT Sinergi Gula Nusantara (SugarCo), PT Sinergi Sawit Nusantara (PalmCo), dan PT Aset Manajemen Nusantara (SupportingCo), kata Erick, merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang terus dikawal oleh pemerintah.

“Ini merupakan komitmen dari negara untuk memastikan bahwa ketiga proyek tersebut dapat berjalan dengan baik,” tegas Erick.

Baca juga: Jurus Badan Pangan Nasional Bangun Tata Kelola Industri Gula

PT SGN atau SugarCO, merupakan wujud dari akselerasi transformasi bisnis di Holding Perkebunan Nusantara yang berasal dari penggabungan aset-aset perusahaan perkebunan tebu milik PTPN Group, yakni PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII dan PTPN XIV.

Percepatan swasembada gula nasional dilakukan untuk sejumlah tujuan, yakni menjamin ketahanan pangan nasional, menjamin ketersediaan bahan baku dan bahan penolong industri, serta mendorong perbaikan kesejahteraan petani tebu.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani mengatakan, peningkatan produksi tebu nasional, juga diharapkan akan beriringan dengan peningkatan produksi bioethanol berbasis tebu dalam rangka ketahanan energi, dan pelaksanaan energi bersih melalui penggunaan bahan bakar nabati (biofuel).

Sebagaimana Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2022 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), Pemerintah telah memasukkan integrasi Group Perkebunan Nusantara melalui pembentukan SugarCo, PalmCo, dan SupportingCo ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) tahun 2022.

“Menindaklanjuti peraturan tersebut, kami telah menyusun rencana aksi, pencapaian, dan tindak lanjut terhadap integrasi PTPN Group, khususunya melalui SugarCo, guna mewujudkan swasembada gula konsumsi pada tahun 2028 dan gula industri pada tahun 2030, peningkatan kesejahteraan petani tebu melalui peningkatan produktivitas dan rendemen, juga menjaga stok gula konsumsi untuk stabilisasi harga,” ujar Abdul Ghani.

Abdul Ghani mengatakan, SugarCo, merupakan wujud dari akselerasi transformasi bisnis di holding klaster perkebunan dan kehutanan, selain PalmCo dan SupportingCo.

Langkah PTPN Group dalam pengembangan bioethanol, sejalan dengan sustainable energy transition yang menjadi salah satu agenda prioritas G-20 di Bali, selain global health architecture dan digital transformation.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menyatakan, bahwa Pertamina siap bersinergi mendukung penggunaan dan pengujian biofuel.

“Uji coba penggunaan biofuel E5 ini adalah bentuk komitmen Pertamina dalam meneruskan upaya transisi ke energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan dan sustainable,” ujarnya.

Baca juga: Kejar Swasembada Gula Konsumsi 2025, PTPN Tambah 10 Hektar Lahan Tebu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com