Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin Berharap BI Tak Lagi Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Sebabnya

Kompas.com - 13/10/2022, 09:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap Bank Indonesia (BI) tidak kembali menaikkan suku bunga acuannya. Setelah sebelumnya BI sudah menaikkan suku bunga acuan sebanyak 75 basis poin (bps) di 2022.

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, kenaikan suku bunga acuan BI berdampak negatif pada keberlangsungan dunia usaha.

Khususnya usaha di sektor properti, transportasi, pariwisata, dan UMKM yang baru saja memulihkan diri dari tekanan Covid-19.

"Perlu kami kaji dampaknya kepada pelaku usaha industri RI yang masih rentan pasca pandemi. Kenaikan suku bunga BI akan memicu gejolak di berbagai aspek, khususnya akan memberikan efek domino negatif terhadap pelaku usaha," ujarnya saat acara Investor Daily Summit di JCC Senayan, Rabu (12/10/2022).

Baca juga: Inflasi Naik dan Rupiah Melemah, BI Bakal Naikkan Suku Bunga Lagi?

Pasalnya, kenaikan suku bunga acuan BI akan berdampak pada kenaikan suku bunga kredit sehingga beban bunga yang ditanggung sektor usaha yang mengambil pembiayaan dari perbankan menjadi bertambah.

Tak jarang pelaku usaha juga menahan diri untuk mengambil kredit usaha dari perbankan karena suku bunga kreditnya naik. Hal ini tentu akan memperlambat sektor usaha untuk melakukan ekspansi usahanya.

"Dampaknya kenaikan suku bunga ini akan berpotensi menaikaan suku bunga riil," kata Arsjad.

Meski demikian, pihaknya memaklumi alasan BI menaikkan suku bunga acuannya sebanyak dua kali kemarin, lantaran keputusan ini harus diambil untuk menjaga tingkat inflasi tetap rendah.

Selain itu, pengetatan kebijakan moneter ini juga perlu dilakukan untuk menjaga volatilitas pasar keuangan global akibat inflasi global yang meningkat.

"Secara umum Kadin memahani alasan yang dikemukankan oleh BI dalam menaikkan suku bunga yaitu untuk kendalikan ekspektasi inflasi," ucapnya.

Oleh karenanya, dia berharap perekonomian global dapat segera pulih dari ketidakpastian agar BI tidak perlu lagi menaikkan suku bunga acuannya untuk menyesuaikan keadaan di global.

"Ke depan kami berharap agar ekonomi global segera membaik sehingga tidak ada kenaikan suku bunga BI lagi agar pengusaha bisa berjalan lancar," tuturnya.

Baca juga: Suku Bunga BI Naik, Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com