Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Tantangan Inflasi, Sandiaga Uno Ajak Pelaku Ekraf Kolaborasi dan Terapkan Strategi Promosi

Kompas.com - 13/10/2022, 14:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengajak pelaku ekonomi kreatif (ekraf) meningkatkan efisiensi dengan kolaborasi menghadapi tantangan inflasi akibat tekanan ekonomi global.

Ia mengatakan, saat ini dunia termasuk Indonesia sedang menghadapi tekanan ekonomi dengan naiknya harga-harga komoditas.

"Ini mengakibatkan ongkos produksi bagi pelaku UMKM khususnya di sektor ekonomi kreatif menjadi penuh dengan tantangan. Saya ingin memberikan salah satu solusi untuk menghadapi permasalahan naiknya harga-harga ini adalah, kita bisa meningkatkan efisiensi melalui kolaborasi," ujar Sandiaga Uno dalam siaran pers, Kamis (13/10/2022).

Baca juga: Sandiaga Optimistis Kunjungan Wisman Capai 2,5 Juta Orang pada 2022

Ia menambahkan, pelaku ekraf dapat bekerja sama langsung dengan petani dalam memperoleh bahan-bahan baku untuk produksi.

"Misalnya harga cabai naik, kita bisa bekerja sama dengan petani cabai yang ada di Jawa atau yang ada di Sulawesi Selatan. Bagaimana kita bekerja sama langsung dengan para petani dan akhirnya memotong rantai pasok dan harganya itu lebih terjangkau dan ini juga meningkatkan supply," imbuh Sandiaga.

Saat ini banyak negara-negara di dunia sudah mulai masuk dalam ancaman resesi. Sebanyak 82 persen bank di luar negeri sudah memprediksi resesi pasti akan terjadi.

Indonesia, kata Sandiaga, meski belum masuk ke dalam zona yang membahayakan, tetapi harus tetap waspada. Ekonomi rakyat yang salah satunya ditopang oleh UMKM harus terus diperkuat dengan strategi promosi atau penjualan yang baik.

"Resesi bisa kita hindari kalau revenue kita naik. Bagaimana revenue kita naik? Kita harus dapat memperkuat strategi marketing atau promosi kita," terang dia.

Sandiaga melanjutkan, semua pihak harus berkolaborasi. Sehingga, tantangan ekonomi ke depan bisa teratasi.

"Target kita secara kolektif menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru, dan 4,4 juta lapangan kerja baru berkualitas di 2024 dan saya yakin kerja sama ini bisa kita hadirkan sebagai salah satu lokomotif dalam menciptakan lapangan kerja baru dan berkualitas karena terdigitalisasi," kata dia.

Untuk itu, dia memberikan pelatihan pemasaran bisnis dan konten kreator di Makassar.

"Kami menyiapkan pelaku UMKM ekonomi kreatif khususnya subsektor kopi dan kuliner untuk melakukan beberapa promosi sebagai upaya meningkatkan perekonomian. Sekaligus untuk mengatasi inflasi dan juga ancaman potensi resesi di tahun depan,” ujar Sandiaga.

Baca juga: Sandiaga Uno: Produksi Rendang di Eropa Bisa Mempercepat Kebangkitan Ekonomi RI

Menurut dia, sedikitnya ada empat faktor yang harus dipahami oleh pelaku ekonomi kreatif sebelum menetapkan strategi promosi yang tepat. Pertama, produk yang dihadirkan haruslah produk yang berkualitas.

Sandiaga Uno menjelaskan, faktor kedua adalah harga (price). Namun, bukan berarti harga terendah adalah yang pasti akan sukses. Harga harus diselaraskan dengan segmentasi pasar.

"Sesuaikan dengan permintaan pasar. Kalau pasarnya harganya 100, kita sesuaikan harganya 100. Jangan dinaikkan karena nanti kalau dinaikkan pembeli merasa terbebani. Tapi kalau kita mengambil segmentasi pasar menengah ke atas, mungkin tidak terlalu berpengaruh,” jelas dia.

Selanjutnya adalah tempat (place), atau dengan kata lain bisa dalam bentuk jalur distribusi yang tepat. Jalur distribusi yang sederhana, terbuka, dan berkeadilan.

"Terakhir baru kita bisa dapat menentukan strategi promosi dengan memaksimalkan digitalisasi. Sekarang banyak cara seperti gimmick, promo buy one get one," kata Sandiaga.

Sandiaga Uno menjelaskan, ekonomi kreatif Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan. Saat ini ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor penyumbang terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dengan nilai kontribusi sebesar 7,8 persen.

Jumlah tersebut ditopang dengan tiga subsektor utama yakni kuliner, fesyen, dan kriya.

Baca juga: Sandiaga Uno Bakal Bangun 1.000 Toilet di Destinasi Wisata Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com