Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Muamalat Targetkan Pertumbuhan Pembiayaan Rp 3,2 Triliun di 2022

Kompas.com - 13/10/2022, 17:11 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp 3,2 triliun sepanjang 2022. Namun tidak disebutkan berapa persentase pertumbuhan pembiayaan di tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan Bank Muamalat, total pembiayaan perseroan selama Semester I 2022 sebesar Rp 18,93 triliun, turun 32,5 persen dibandingkan total pembiayaan Semester I 2021 yang mencapai Rp 28,07 triliun.

Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana mengatakan, meski pada tahun ini ditargetkan ada pertumbuhan, namun realisasi pembiayaan perseroan tahun ini masih akan tetap turun jika dibandingkan dengan realisasi di 2021 yang sebesar Rp 18,04 triliun.

Baca juga: Gandeng NRA Group, Bank Muamalat Salurkan Pembiayaan Haji Khusus dan Umrah

Pasalnya, di tahun ini perseroan menyerahkan aset buruk ke PT Perusahaan Pengelola Aset senilai Rp 10 triliun. Hal ini membuat rasio net performing financing (NPF) perseroan membaik ke level 0,85 persen dari posisi Kuartal III 2022 yang mencapai 4,94 persen.

"Insya Allah sampai akhir tahun target pembiayaannya secara bank keseluruhan kita akan capai sebesar kenaikan totalnya Rp 3,2 triliun growthnya. Tapi akan masih turun (dibanding 2021) karena kita sudah buang Rp 10 triliun yang pembiayaan bermasalah," ujarnya kepada wartawan di Muamalat Tower, Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Baca juga: Jumlah Pendaftar Haji Bank Muamalat Tumbuh 50 Persen Per September 2022

Dia menjelaskan, untuk penyaluran pembiayaan di tahun ini perseroan lebih percaya diri menyalurkan di sektor korporasi atau wholesale lantaran lebih mudah menyalurkannya.

Sebab di sektor korporasi, perseroan menargetkan penyaluran pembiayaan ke perusahaan-perusahaan yang sudah terpercaya seperti BUMN dan perusahaan dengan rating AAA sehingga meski keuntungan yang didapat hanya sedikit namun tidak berpotensi menambah NPF perseroan.

"Wholesale lebih gampang pencapaiannya, wholesale itu kita dapat 2-3 tambahan insya allah ini bisa tercapai," kata Achmad.


Sementara di segmen ritel, Bank Muamalat menemui kendala pada penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) lantaran pembiayaan KPR tidak bisa langsung bergerak cepat setelah dihantam pandemi Covid-19 kemarin.

Namun, hal ini dapat disiasati dengan penyaluran pembiayaan ritel ke sektor islami yang menargetkan pembiayaan ke rumah sakit islam, sekolah islam, serta pembiayaan haji dan umroh agar perseroan tetap bisa mencapai target pembiayaan tahun ini.

"(Islamic segment) itu exit target karena kita juga approachnya tidak untuk orang perorangan tapi grup, jadi ada grup yang punya RS dan sekolah. Nah biasanya banyak tuh yang udah punya sekolah satu dia juga punya RS. Itu lebih gampang mencapai targetnya," tuturnya.

Baca juga: Bank Muamalat Salurkan Pembiayaan untuk Proyek Bus Listrik PT INKA

Seperti diketahui, dengan tuntasnya aksi korporasi pada awal tahun ini dimana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) masuk sebagai Pemegang Saham Pengendali, perseroan mendapatkan mandat untuk lebih fokus pada ekosistem haji dan umrah.

Tercatat pertumbuhan jumlah pendaftar haji di Bank Muamalat per September 2022 sebesar 50 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Capaian ini jauh di atas pertumbuhan jumlah pendaftar haji industri perbankan nasional yang sebesar 22 persen yoy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com