Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Dunia Diramal Suram, Erick Thohir: Mal Harus Punya Inovasi

Kompas.com - 13/10/2022, 18:11 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha MIlik Negara (BUMN) Erick Thohir menyarakan agar mal bisa bertranformasi mengingat banyak pihak yang meramal bahwa ekonomi global akan suram. Meski demikian, Erick yakin Indonesia akan tetap tumbuh di tengah tantangan geopolitik global dan ancaman resesi.

“Di tahun 2022, pengusaha perlahan bisa membangkitkan ekonomi bangsa kita dari krisis akibat pandemi Covid-19, tidak terkecuali industri pusat perdangan. Kita bahkan memprediksi hingga 2045, ekonomi kita tetap terus tumbuh 5 persen,” kata Erick dalam acara The Rise of the Reteil Industry Towards 2023 di Hotel Intercontinental JAkarta, Kamis (13/10/2022).

Erick mengatakan, masalah geopolitik menjadi kekhawatiran tersendiri yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi. Namun, ia optimis pertumbuhan ekonomi akan terjadi di tanah air, sehingga transformasi di dunia bisnis dan retail perlu terus dilakukan.

Baca juga: Erick Thohir soal Indovac: Sejak Awal Saya Yakin RI Bisa Produksi Vaksin Covid-19

“Bisnis berubah, demikian juga kehidupan masyarakat. Maka itu, pengusaha retail harus menjawab (tantangan ini) dengan pemanfaatan teknologi dan digitalisasi. Maka itu, mal perlu menciptakan inovasi,” terangnya.

Erick menjelaskan, bisnis retail menciptakan inovasi dan juga pengalaman. Erick menilai, bisnis retail sangat erat dengan pertumbuhan ekonomi, maka itu, penting untuk mendorong bisnis retail agar tetap sejalan dengan tren saat ini.

“Kebangkitan industri ritel menjadi penting karena ini salah satu pendorong kebangkitan ekonomi, dimana ini merupakan domestik konsumsi menjadi bagian penting dari pertumbuhan itu,” lanjut dia.

Erick mengungkapkan, pemerintah juga terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dia menegaskan, BUMN menjadi salah satu penggerak utama mendorong program pertumbuhan ekonomi dari berbagai sektor.

“Pemerintah dan BUMN tidak bisa bekerja sendiri, diperlukan kolaborasi, antara pemerintah dan swasta,” tegas dia.

Baca juga: Ekonomi Global Dalam Bahaya, Sri Mulyani: Tidak Dapat Diselesaikan Satu Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com