Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Resesi 2023 Disebut Tak Akan Pengaruhi Ekspor Produk RI ke Belanda

Kompas.com - 14/10/2022, 05:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda Mayerfas optimistis, potensi resesi 2023 tidak akan memengaruhi produk ekspor Indonesia ke Belanda.

Ia menjelaskan, inflasi di Belanda pada dasarnya merupakan salah satu yang tertinggi di Eropa.

Bulan September, inflasi di Belanda mencapai 13 persen, sementara bulan sebelumnya mencapai 17 persen. Hal ini berdampak juga pada kenaikan harga-harga komoditas di sana.

"Yang kami ekspor ke sini kan kebanyakan bahan-bahan kebutuhan sehari-hari. Meskipun banyak orang mengurangi belanjanya, tapi mungkin tidak untuk barang yang kita ekspor," ujar dia dalam acara Bronis UMKM Kompas.com, Kamis (13/10/2022).

Baca juga: UMKM Mau Ekspor ke Belanda? Simak Potensi, Jenis Produk, dan Hal yang Perlu Dicermati

Barang-barang sehari-hari yang diekspor dari Indonesia tersebut misalnya kopi dan teh.

"Mungkin kita mengurangi beli baju, tapi kita tidak mengurangi minum kopi," imbuh dia.

Oleh karena itu, Mayerfas optimistis potensi resesi 2023 tidak akan terlalu berpengaruh pada ekspor produk Indonesia ke Belanda.

Baca juga: Peluang UMKM Ekspor Kopi dan Pala ke Belanda Terbuka Lebar, Ini Sebabnya

 


Di sisi lain, pangsa pasar produk Indonesia di Belanda masih relatif kecil. Namun begitu, pangsa pasar ini terus berkembang.

Ia menjabarkan, kondisi inflasi juga membuat eksportir dari negara lain menghadapi kesulitan. Pasalnya ongkos produksi barang ekspor mereka juga mengalami kenaikan akibat inflasi di negaranya masing-masing.

"Kalau misal semula 1 euro, mungkin sekarang harus 3 euro. Kalau barang dari Indonesia kan harganya masih tetap," ungkap dia.

"Optimistis aja kita, masukin terus saja, kami upayakan," ungkap dia.

Toh, dalam beberapa tahun terakhir termasuk dalam masa pandemi Covid-19 banyak barang-barang produk Indonesia yang mengalami peningkatan permintaan, misalnya palm oil, minyak kelapa, minyak kue, furniture kayu, dan bahan pakaian.

"Saya optimistis akan terus meningkat," tandas dia.

Baca juga: UMKM Indonesia Diminta Pasarkan Produk ke Belanda, Dubes: Masuk Dulu Aja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com