JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,41 persen ke 6.880,62 pada sesi perdagangan Kamis (13/10/2022). Indeks saham sebenarnya sempat menguat di awal perdagangan, namun pada akhirnya kehilangan momentum dan jatuh ke zona merah.
"Pergerakan masih tertekan pernyataan The Fed yang akan tetap agresif menaikkan suku bunga yang dianggap akan berdampak buruk bagi pasar modal," kata Analis Artha Sekuritas, Dennies Christopher, dalam risetnya, Kamis.
Pelemahan diproyeksi masih berlanjut pada sesi perdagangan Jumat (14/10/2022) hari ini. Rilis data inflasi Negeri Paman Sam pada periode September 2022 berpotensi menjadi sentimen negatif terhadap IHSG.
Baca juga: Jokowi ke BEI: Jangan Bangga Hanya Cetak Rekor IHSG, Penting Jaga Aliran Modal
Berdasarkan data Departemen Tenagakerja AS, indeks harga konsumen (CPI) mengalami peningkatan sebesar 8,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada September lalu. Ini sebenarnya lebih rendah dari Agustus sebesar 8,3 persen secara yoy.
Namun demikian, realisasi tersebut masih lebih tinggi dari prediksi pasar, yakni sebesar 8,1 persen secara yoy. Dengan realisasi tersebut, kenaikan suku bunga The Fed yang agresif diproyeksi kembali terjadi pada November mendatang.
"Investor akan mencermati beberapa rilis data ekonomi dari Amerika Serikat serta tekanan dari aksi jual atas pernyataan The Fed terkait kebijakan suku bunga," ujar Dennies.
Baca juga: Paruh Pertama Perdagangan IHSG Menguat, AMRT, MEDC, dan MDKA Jadi Top Gainer
Dennies memproyeksi, IHSG bergerak melemah dalam rentang support-resistance 6.844-6.897. Secara lebih luas, indeks saham nasional akan bergerak pada rentang 6.791-6.950.
Menurutnya, secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low dengan stochastic pada area oversold. Ini mengindikasikan trend pelemahan dengan rentang yang terbatas.
Baca juga: Jumlah Investor Pasar Modal Tembus 9,8 Juta
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.