Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciputra Yakin Prospek Properti Masih Positif meski Tingkat Suku Bunga Lebih Tinggi

Kompas.com - 14/10/2022, 07:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang telah mengalami kenaikan sebanyak dua kali pada tahun ini diproyeksi akan berdampak terhadap sektor properti. Pasalnya, kenaikan suku bunga acuan akan ditransmisikan kepada bunga kredit pemilikan rumah (KPR).

Meskipun demikian, raksasa properti PT Ciputra Development Tbk atau Ciputra Group menyatakan, prospek bisnis industri properti masih positif. Ini disebabkan tingginya permintaan terhadap hunian, seiring dengan pulihnya perekonomian nasional dari dampak pandemi Covid-19.

Managing Director Ciputra Group Budiarsa Sastrawinata mengakui, kenaikan suku bunga acuan akan berdampak terhadap sektor properti. Tingkat suku bunga KPR yang lebih tinggi tentu akan berdampak terhadap konsumen kelas menengah ke bawah.

"Untuk menengah atas kalau kenaikan relatif keicl 1-2 persen dengan KPR mungkin mereka masih resilien juga," kata dia, dalam CMSE 2022, Kamis (13/10/2022).

Baca juga: AAUI: Lini Bisnis Asuransi Properti dan Kendaraan Masih Mendominasi Pendapatan Premi

Lebih lanjut Budiarsa mengungkapkan, saat ini permintaan terhadap hunian rumah tapak masih tinggi. Menurutnya, semenjak memasuki periode new normal terjadi peralihan preferensi hunian menuju rumah tapak.

"Kenyataannya khususnya untuk residensial, demand itu riil. Karena kita masih sangat kekurangan perumahan," ujarnya.

Di sisi lain, sektor perbankan dinilai turut membantu kinerja sektor properti dengan tidak terburu-buru melakukan penyesuaian tingkat suku bunga. Ini kemudian turut membantu menjaga permintaan hunian.

Baca juga: Ingin Beli Properti? Perhatikan 5 Hal Berikut

Suku bunga KPR

Asal tahu saja, mengacu pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rata-rata suku bunga dasar KPR bank konvensional untuk periode Agustus 2022 sebesar 8,61 persen.

Ini memang lebih tinggi dari Juli sebesar 8,57 persen, tetapi masih lebih rendah jika dibandingkan posisi Juni sebesar 8,66 persen.

"Ini membuat pasar properti ini masih cukup positif," ucap Budiarsa.

Baca juga: Survei BI: Kuartal III-2022, Harga Properti Residensial Diperkirakan Tumbuh 1,3 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com