JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Logistik untuk distribusi hasil perikanan lewat moda kereta api.
Harapannya, distribusi hasil perikanan dapat sampai tepat waktu dengan mutu yang terjaga.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) KKP Antam Novambar mengatakan, kereta api adalah moda transportasi yang tepat karena tidak pernah terlambat.
"Selanjutnya saya mengajak para pelaku usaha di jasa logistik dapat bersinergi dalam mendukung logistik perikanan," kata dia dalam siaran pers, dikutip Jumat (14/10/2022).
Baca juga: Menteri KKP Bakal Tindak Kapal Penangkap Ikan yang Belum Punya Izin, Apa Sanksinya?
Ia menambahkan, dalam peluncuran logistik perikanan, sebanyak 40 TEUs atau sekitar 600 ton produk perikanan akan dikirim dari Stasiun Kalimas Surabaya menuju Stasiun Kampung Bandan di Jakarta.
Nantinya hasil perikanan tersebut akan didistribusikan ke gudang beku atau unit pengolahan ikan (UPI).
"Ikan ini potensinya luar biasa, harus kita manfaatkan untuk pemenuhan protein kita. Dengan adanya potensi yang melimpah ini bayangkan berapa gerbong itu bisa kita gunakan. Mudah-mudahan selanjutnya nanti kereta logistik berangkat dari sini, menuju Jakarta langsung Tanjung Priok kemudian naik lagi ke kapal (setelah diolah di UPI) untuk ekspor," harap Antam.
Senada, Plt Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Ishartini mengungkapkan, pemilihan Stasiun Kalimas sebagai pilot project lantaran terhubung dengan Pelabuhan Tanjung Perak.
Tercatat, sebanyak 109,46 ribu ton komoditas perikanan yang berasal dari Timika, Tarakan, Makasar Ambon, Bitung, Kendari, Dobo, dan wilayah Indonesia Timur lainnya masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak selama tahun 2021.
Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan Kecil, Ini Langkah KKP
"Ini jumlah yang besar dan kerjasama dengan KAI Logistik ini kita mengedepankan prinsip tepat waktu, tepat kualitas, tepat kuantitas, tepat lokasi dalam upaya pendistribusian ikan," ujar Ishartini.
Sementara Dirut PT KAI Logistik TLN Ahmad Malik Syah mengatakan, perusahaan BUMN ini juga telah menyiapkan pengangkutan dengan kontainer berpendingin dengan kapasitas 20 feet dan 40 feet.
"Selain itu, fasilitas tersebut juga dilengkapi dengan ketersediaan supply electricity plugging guna memastikan ketahanan suhu dan memastikan kualitas produk dalam kontainer berpendingin," tutup dia.
Baca juga: KKP Temukan 16.000 Kapal Penangkap Ikan Belum Kantongi Izin
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.