Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Diding Jalaludin
Advokat/Konsultan Hukum

Advokat/Konsultan Hukum

"Exequatur" Putusan Arbitrase Ekonomi Syariah

Kompas.com - 14/10/2022, 15:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

GELIAT kegiatan bisnis di sektor ekonomi syariah kian berkembang seiring masifnya kampanye, terutama di media sosial, yang dilakukan para pelaku usaha yang juga digeluti selebritas di Tanah Air. Bisnis berbasis syariah di kategori halal food, fashion, media dan rekreasi, muslim friendly travel, kosmetik, dan farmasi, islamic finance, kini seolah menjadi tren di kalangan para pelaku usaha termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Apalagi sejak 30 November 2021 pemerintah melalui Kementerian Koordinator Perekonomian menyatakan kesiapannya untuk wujudkan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia.

Meski menjadi sektor yang terdampak akibat pandemi Covid-19, menurut catatan pemerintah sektor ekonomi syariah mampu menunjukkan kinerja positif sepanjang 2020-2021. Dua sektor, yakni pertanian dan makanan halal, menjadi sumber yang menyumbang pertumbuhan ekonomi syariah paling tinggi di Indonesia.

Baca juga: Meningkat Selama 3 Tahun, Indeks Literasi Ekonomi Syariah Indonesia 2022 Sebesar 23,3 Persen

Dibanggakan pemerintah

Berdasarkan data State of the Global Islamic Economy Report 2020-2021, ekonomi syariah Indonesia berada di posisi ke empat dengan total aset keuangan syariah Indonesia mencapai 99 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Indonesia menjadi negara ke-7 dengan total aset keuangan syariah terbesar di dunia. Saat pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) Ke-9 Tahun 2022 di Jakarta Convention Centre pada 06 Oktober ini, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan bahwa peringkat ekonomi dan keuangan syariah Indonesia di tingkat global saat ini semakin menguat dan telah memberi daya dukung bagi stabilitas ekonomi nasional, karena teruji dalam melewati siklus ekonomi.

Wapres juga sangat membanggakan sektor ekonomi syariah karena dapat diandalkan dalam menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan dan pemerataan yang bertumpu pada sektor riil.

Kebanggaan pemerintah itu tampaknya akan diuji ulang, apakah ekonomi syariah akan mampu melewati kondisi perekonomian global yang semakin menantang.

Pasalnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani baru-baru ini mengatakan, perekonomian global sedang berada dalam kondisi yang berbahaya. Inflasi yang tinggi, krisis energi dan pangan, perubahan iklim, serta konflik geopolitik menjadi penyebab utamanya.

Pernyataan Menkeu tersebut tentu menjadi warning bagi para pelaku usaha di sektor ekonomi syariah, karena tidak menutup kemungkinan kegiatan bisnis mereka akan mengalami masalah yang cukup serius seperti timbulnya sengketa dengan partner bisnis.

Pelaku usaha sebaiknya mempersiapkan sedari dini kemungkinan tersebut, antara lain dengan menyiapkan strategi bisnis agar tidak terdampak resesi, termasuk memilih forum penyelesain sengketa yang “bersahabat” dengan bisnisnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+