Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Selenggarakan Innovation Summit World Tour, Schneider Electric Serukan Aksi Sustainability

Kompas.com - 14/10/2022, 16:21 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perubahan iklim kini bukan lagi menjadi isu lingkungan semata, tetapi juga menjadi persoalan yang harus diatasi oleh industri.

Beberapa pemangku kepentingan perusahaan di berbagai dunia pun menyarankan pelaku industri untuk tidak hanya berfokus pada output produk masing-masing.

Apalagi, pendekatan tradisional yang masih jamak digunakan oleh pelaku industri kini tidak dirancang untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.

Belum lagi ditambah dengan isu krisis energi, volatilitas pasar dan rantai suplai, serta ketegangan sosial-ekonomi yang semakin intens. Pelaku industri harus mulai mengambil keputusan tepat.

Baca juga: Pabrik Schneider Electric Gunakan 100 Persen Energi Terbarukan pada 2025

Untuk membantu pelaku industri mengatasi isu-isu tersebut, Schneider Electric sebagai pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi turut memberikan beberapa solusi dan pendekatan.

Chairman and CEO Schneider Jean-Pascal Tricoire mengatakan bahwa dalam masa krisis global, pelaku industri harus memiliki visibilitas penuh tentang perjalanan dan tujuan bisnis.

Krisis energi saat ini hanyalah puncak gunung es,” kata Tricoire dalam pembukaan Innovation Summit World Tour 2022 yang diadakan secara virtual, Rabu (12/10/2022).

Dengan permintaan energi global yang diperkirakan tumbuh tiga kali lipat dalam 30 tahun ke depan, lanjutnya, sangat penting bagi pelaku industri untuk menerapkan semua teknologi yang sudah tersedia sekarang guna mempercepat elektrifikasi, digitalisasi, dan keberlanjutan.

Baca juga: Siapkan Generasi Muda Hadapi Era Electricity 4.0, Schneider Electric Selenggarakan Kompetisi

Menurut data studi kuantitatif yang dilakukan oleh Schneider Electric Research Institute (2022), potensi teknologi yang digabungkan dan digunakan dalam skala besar bisa menurunkan emisi karbon hingga dua per tiga pada 2030.

“Selain itu, industri bisa sekaligus meningkatkan efisiensi dalam skala besar atas konsumsi energi pada bangunan (hingga 70 persen),” imbuhnya.

Sebagai informasi, Schneider Electric telah lama mengadvokasi perlunya aksi mendesak dan terpadu untuk mengurangi pemborosan energi, berinvestasi dalam energi terbarukan, mengelektrifikasi, dan mendigitalisasi ekosistem energi.

Berkat upaya yang dilakukan tersebut, Schneider Electric pun dikenal luas sebagai pemimpin dalam masalah lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), di mana produk dan layanan telah membantu pelanggan, pemasok, mitra bisnis, dan masyarakat membuat kemajuan perusahaan di bidangnya.

Schneider Electric selenggarakan Innovation Summit World Tour 2022 untuk membahas isu perubahan iklim, energi, volatilitas pasar dan rantai suplai, serta ketegangan sosial-ekonomi yang semakin intens. DOK. SCHNEIDER ELECTRIC Schneider Electric selenggarakan Innovation Summit World Tour 2022 untuk membahas isu perubahan iklim, energi, volatilitas pasar dan rantai suplai, serta ketegangan sosial-ekonomi yang semakin intens.

Perjalanan menuju net-zero

Executive Vice President, Industrial Automation at Schneider Electric Barbara Frei mengatakan, langkah-langkah mengatasi isu perubahan iklim dan energi bisa dilakukan dengan mengintegrasikan keberlanjutan, sirkularitas, ketahanan, dan kualitas hidup ke dalam setiap langkah pengambilan keputusan industri.

Hal tersebut dilakuan juga untuk mencapai tujuan dalam perjalanan menuju net-zero.

“Digitalisasi, industrial internet of things (IIoT) dan automasi tak hanya mendorong pertumbuhan, tetapi juga berdampak terhadap ekonomi masyarakat, dekarbonisasi, dan melindungi sumber daya bumi yang terbatas,” kata Barbara pada acara yang sama.

Baca juga: Wujudkan Net Zero Operations, Sustainability Harus Jadi Prioritas Industri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com