Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Dollar AS Menguat, G20 Bahas Strategi Stabilisasi Mata Uang

Kompas.com - 14/10/2022, 18:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Volatilitas nilai tukar mata uang akibat pengutan nilai tukar dollar AS rupanya tidak hanya terjadi pada rupiah. Negara anggota G20 pun turut mengalaminya.

Oleh karenanya, bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar turut dibahas dalam pertemuan keempat menteri keuangan dan gubernur bank sentral (FMCBG) G20. Pasalnya, volatilitas nilai tukar valas ini menjadi salah satu tantangan ekonomi global.

Seperti diketahui, berbagai bank sentral tak terkecuali yang tergabung dalam G20 telah mengambil langkah pengetatan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan guna meredam lonjakan ekspektasi inflasi negaranya masing-masing.

Baca juga: Kemenkeu Dorong Adanya UU yang Mengatur Profesi Penilai

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, sebenarnya cara untuk mengatasi volatilitas pasar uang ini tergantung bagaimana bank sentral masing-masing negara lantaran kondisi ekonomi dalam negeri juga berbeda-beda.

Namun kata dia, bank sentral dapat melakukan manajemen aliran modal asing atau capital flows management guna mengatasi volatilitas pasar keuangan.

"Begitu pula soal pengelolaan arus modal, hal ini juga sedang dibahas dan juga menjadi bagian dari bagaimana menjaga stabilitas (mata uang) melalui bauran kebijakan di bank sentral," ujarnya saat konferensi pers 4th FMCBG virtual, Jumat (14/10/2022).

Baca juga: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Dirut PLN: On The Track


Dia menyebut, manajemen arus modal asing ini telah dipraktikkan di Indonesia sejak 2010. Oleh karenanya, dia membagikan strategi stabilitas mata uang ini ke anggota G20 lain.

Sebab, dengan kebijakan ini pergerakan nilai tukar rupiah tidak seliar mata uang lainnya di kala nilai tukar dollar AS menguat seperti saat ini.

"Respons suku bunga, stabilitas nilai tukar, serta pengelolaan arus modal. Kami mempraktikkan bauran kebijakan bank sentral yang juga kami suarakan melalui G20," ucap Perry.

Baca juga: Jumlah Investor Pasar Modal Ditarget Tembus 10 Juta Sampai dengan Akhir Tahun Ini

Dia menambahkan, selain manajemen aliran modal asing, kesinambungan antara kebijakan moneter dan fiskal atau policy mix juga diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar.

Misalnya, untuk menjaga stabilitas nilai mata uang umumnya bank sentral akan menyesuaikan suku bunga acuannya. Namun pergerakan suku bunga acuan ini akan berdampak pada sektor usaha dan berpengaruh pada inflasi.

Untuk itu, baik bank sentral maupun pemerintah harus saling berkomunikasi dan transparan dalam menentukan arah kebijakan masing-masing. Hal ini agar tercipta harmonisasi dalam stabilitas mata uang dan perekonomian.

Baca juga: SPKLU Pool Damri Kemayoran Resmi Beroperasi, Pengisian Daya Diklaim Sangat Cepat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Soal Impor KRL Bekas, Luhut: Instruksi Presiden Jokowi Harus Efisiensi

Soal Impor KRL Bekas, Luhut: Instruksi Presiden Jokowi Harus Efisiensi

Whats New
Indeks Kepercayaan Industri Melambat ke Level 51,87

Indeks Kepercayaan Industri Melambat ke Level 51,87

Whats New
Bukan Hanya Pakaian Bekas, Pemerintah juga Bakal Tertibkan Sepatu Bekas Impor

Bukan Hanya Pakaian Bekas, Pemerintah juga Bakal Tertibkan Sepatu Bekas Impor

Whats New
Harga Kripto dalam Tren Penguatan, Waspadai 'Bull Trap'

Harga Kripto dalam Tren Penguatan, Waspadai "Bull Trap"

Whats New
10 Pegawainya Jadi Tersangka Korupsi Tukin, Menteri ESDM Mengaku Tahu dari Media

10 Pegawainya Jadi Tersangka Korupsi Tukin, Menteri ESDM Mengaku Tahu dari Media

Whats New
Dua Investor Gelontorkan Rp 3,22 Triliun untuk Bangun Hunian ASN di IKN

Dua Investor Gelontorkan Rp 3,22 Triliun untuk Bangun Hunian ASN di IKN

Whats New
Jelang Lebaran, BPH Migas Sebut Pasokan BBM di Jatim Perlu Dijaga

Jelang Lebaran, BPH Migas Sebut Pasokan BBM di Jatim Perlu Dijaga

Whats New
Ini 3 Agenda Prioritas dalam Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Sentral ASEAN di Bali

Ini 3 Agenda Prioritas dalam Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Sentral ASEAN di Bali

Whats New
Batas Pelaporan SPT Tahunan hingga Tengah Malam, 11,39 Juta WP Telah Lapor

Batas Pelaporan SPT Tahunan hingga Tengah Malam, 11,39 Juta WP Telah Lapor

Whats New
Amar Bank Kini Terapkan Sistem Pembayaran BI-Fast

Amar Bank Kini Terapkan Sistem Pembayaran BI-Fast

Rilis
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Cek Daftar Instansi dan Kuotanya

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Cek Daftar Instansi dan Kuotanya

Whats New
Ada Tren Donasi Digital, GoPay Salurkan Zakat Rp 154 Miliar di 2022

Ada Tren Donasi Digital, GoPay Salurkan Zakat Rp 154 Miliar di 2022

Rilis
Disinggung Mahfud MD dalam Temuan Transaksi Rp 189 Triliun, Heru Pambudi Beri Klarifikasi

Disinggung Mahfud MD dalam Temuan Transaksi Rp 189 Triliun, Heru Pambudi Beri Klarifikasi

Whats New
Banyak Dikunjungi Masyarakat, Siapakah Pemilik Blok M Plaza?

Banyak Dikunjungi Masyarakat, Siapakah Pemilik Blok M Plaza?

Whats New
Menteri ESDM Ungkap Alasan Plh Dirjen Minerba Mangkir Panggilan KPK

Menteri ESDM Ungkap Alasan Plh Dirjen Minerba Mangkir Panggilan KPK

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+