JAKARTA, KOMPAS.com - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama 32 BUMN lainnya menggelar Bakti BUMN untuk santri yang meliputi program Magang Santri dan Pesantrenpreneur di Jawa Timur.
Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, sebagai negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia, Indonesia memiliki ribuan pondok pesantren. Dia berpandangan, di tengah tantangan era disrupsi dan perubahan digital yang sangat cepat, para santri dan santriwati harus mampu mengembangkan kapasitas diri.
"Kami meyakini para santri dan santriwati akan turut berkontribusi membawa Indonesia menuju negara maju dan membangun peradaban bagi negara, serta berani menghadapi tantangan era saat ini dengan perubahan yang sangat cepat," ujarnya melalui siaran pers PTPN, dikutip Sabtu (15/10/2022).
Baca juga: Beroperasi Juni 2023, Ini Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Program Magang Santri dan Pesantrenpreneur, lanjut Erick, merupakan kolaborasi antara BUMN bersama sejumlah perguruan tinggi dan pesantren dalam meningkatkan kualitas SDM.
"Langkah ini merupakan persiapan bagi generasi muda menghadapi tantangan pembangunan kedepannya, termasuk di sektor digital," kata dia.
Erick berharap program tersebut akan meningkatkan kualitas pendidikan dan kewirausahaan sehingga pondok pesantren menjadi mercusuar peradaban serta pusat pemberdayaan muslimpreuneur.
"Dengan terwujudnya SDM dari para santri yang berkualitas, maka santri akan jadi penggerak pemberdayaan industri halal di Indonesia dan internasional," kata Erick.
Baca juga: F1H2O Diharapkan Tingkatkan Indeks Pariwisata Danau Toba
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung berbagai program yang dilakukan Kementerian BUMN.
"Kegiatan ini tentu sejalan dengan upaya Kementerian BUMN dalam meningkatkan kualitas pendidikan pesantren, guna mewujudkan kemajuan peradaban dan perekonomian nasional," ujar Abdul Gani.
Pondok pesantren dinilai memiliki peranan penting bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PTPN III turut berkontribusi aktif dalam mendorong pengembangan pendidikan di pondok pesantren.
Baca juga: 5 Cara Cek Kartu Keluarga Online dari HP
"Harapannya, sehingga tidak saja membangkitkan ekonomi umat, tetapi juga ekonomi kerakyatan," harapnya.
Program Pesantrenpreneur atau Pendidikan Vokasi Pondok Pesantren yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN, diikuti oleh 78 pengajar dari 26 pesantren di Jawa Timur dan telah mengikuti program Training of Trainer (ToT) pada Mei 2022 lalu.
Mereka dibekali pengetahuan tentang bisnis terapan, di antaranya pembelajaran tentang teknologi dan rekayasa, teknologi dan informasi, kesehatan, agrobisnis, perikanan dan agroteknologi, bisnis dan manajemen, serta tata rias dan tata boga.
Baca juga: KEK Sanur Diyakini Mampu Serap 43.000 Tenaga Kerja
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.