Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Prinsip Ekonomi Syariah dan Contohnya

Kompas.com - 17/10/2022, 07:48 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


KOMPAS.com – Konsep ekonomi Islam atau ekonomi syariah, termasuk tentang prinsip ekonomi Islam dan contohnya, menjadi salah satu topik penting dalam pembahasan di bidang perekonomian.

Prinsip ekonomi syariah merupakan kaidah-kaidah pokok yang membangun struktur atau kerangka ekonomi Islam yang bersumber dari Alquran dan hadis.

Apa saja prinsip ekonomi syariah menurut para ahli? Salah satu prinsip ekonomi syariah adalah transaksi muamalat atau atas dasar kerja sama dan keadilan.

Baca juga: Apa Itu Ekonomi Syariah? Simak Pengertian, Karakteristik dan Tujuannya

Apa maksudnya? Untuk lebih memahaminya, ulasan mengenai contoh prinsip ekonomi syariah juga perlu diperhatikan.

Artikel ini akan memberikan ulasan mengenai hal tersebut, dirangkum dari Buku Pengayaan Pembelajaran Ekonomi Syariah Untuk Sekolah Menengah Atas Kelas X yang diterbitkan Bank Indonesia (BI) tahun 2020.

Prinsip ekonomi syariah menurut para ahli

Buku yang diterbitkan BI ini disusun oleh sejumlah ahli yakni Dadang Muljawan, Priyonggo Suseno, Wiji Purwanta, Jardine A. Husman, Diana Yumanita, Muh. Nurdin B., Budi Hartono, Khairanis, Syaerozi, Wawan Kusumah, Suci Permata Dewi.

Baca juga: Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal, dari Pengertian hingga Besarannya

Dalam buku tersebut dijelaskan, prinsip ekonomi syariah berfungsi sebagai pedoman dasar bagi setiap individu dalam berperilaku ekonomi.

Di sisi lain, agar manusia dapat menuju falah, perilaku manusia perlu diwarnai dengan spirit dan norma ekonomi Islam yang tercermin dalam nilai-nilai ekonomi Islam.

Nilai-nilai ekonomi Islam didasari oleh fondasi akidah, akhlaq dan syariat (aturan/hukum) dapat disarikan lebih lanjut dan diformulasikan menjadi 6 prinsip dasar ekonomi dan keuangan syariah.

Baca juga: Kapan Waktu yang Paling Tepat untuk Membayar Zakat Fitrah?

Berikut 6 prinsip ekonomi syariah selengkapnya:

  1. Pengendalian harta individu
  2. Distribusi pendapatan yang inklusif
  3. Optimalisasi bisnis (jual beli) dan berbagi risiko
  4. Transaksi keuangan terkait erat sektor riil
  5. Partisipasi sosial untuk kepentingan publik
  6. Transaksi muamalat (atas dasar kerja sama dan keadilan)

Penjelasan dan contoh prinsip ekonomi syariah

1. Pengendalian harta individu

Salah satu prinsip ekonomi syariah adalah pengendalian harta individu. Harta individu harus dikendalikan agar terus mengalir secara produktif.

Baca juga: Cara Menghitung Zakat Fitrah dalam Satu Keluarga

Harta individu tidak boleh ditumpuk, namun keluar mengalir secara produktif ke dalam aktivitas perekonomian.

Aliran harta yang dikeluarkan tersebut dapat berupa investasi produktif pada sektor rill dalam bentuk zakat, infak, sedekah, dan wakaf.

Ini merupakan salah satu penerapan prinsip ekonomi Islam dan contohnya. Dengan mengalirnya harta secara produktif, kegiatan perekonomian akan terus bergulir secara terus menerus.

2. Distribusi pendapatan yang inklusif

Pendapatan dan kesempatan didistribusikan untuk menjamin inklusivitas perekonomian bagi seluruh masyarakat.

Baca juga: Syarat Wajib Zakat Emas dan Perak, Berikut Cara Menghitungnya

Berdasarkan prinsip ekonomi syariah menurut para ahli ini, distribusi pendapatan dari masyarakat dengan harta melebihi nisab disalurkan melalui zakat kepada 8 golongan yang berhak menerima (mustahik) yaitu:

  1. Fakir, mereka yang hampir tidak memiliki sesuatu sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup.
  2. Miskin, mereka yang memiliki harta, namun tidak cukup memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup.
  3. Amil, mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
  4. Mualaf, mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah.
  5. Hamba sahaya, budak yang ingin memerdekakan dirinya.
  6. Ghorimin, mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan kehormatannya (izzah).
  7. Fiisabilillah, mereka yang berjuang dijalan Allah SWT dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad, dan sebagainya.
  8. Ibnus sabil, mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah SWT.

Baca juga: Zakat Saham: Pengertian, Nisab, Cara Menghitung dan Contohnya

3. Optimalisasi bisnis (jual beli) dan berbagi risiko

Ekonomi syariah menjunjung tinggi keadilan dan menekankan berbagi hasil dan risiko (risk sharing).

Kebebasan pertukaran; kebebasan untuk memilih tujuan dan rekan dagang sesuai prinsip syariah; pasar sebagai tempat pertukaran; campur tangan dalam proses penawaran (supply); tidak ada batasan area perdagangan; kelengkapan kontrak transaksi; dan kewenangan pihak otoritas dan penegak hukum untuk menjaga kepatuhan atas aturan maupun kontrak.

4. Transaksi keuangan terkait erat sektor riil

Ekonomi syariah mensyaratkan bahwa setiap transaksi keuangan harus berdasarkan transaksi pada sektor riil. Menurut prinsip dasar ini, transaksi keuangan hanya terjadi jika ada transaksi sektor riil yang perlu difasilitasi oleh transaksi keuangan.

Baca juga: Cara Bayar Pembelian Beli Emas Antam di Bank BCA

Aktivitas atau transaksi ekonomi bersinggungan dengan sektor riil, usaha manusia, manfaat, harga atas barang dan jasa maupun keuntungan yang diperoleh.

Dalam perspektif Islam, aktivitas ekonomi senantiasa didorong untuk berkembangnya sektor riil seperti perdagangan, pertanian, industri maupun jasa.

Ini sekaligus menjadi contoh prinsip ekonomi syariah. Di sisi lain, ekonomi syariah tidak mentolerir aktivitas ekonomi nonriil seperti perdagangan uang, perbankan sistem ribawi, dan lain-lain.

5. Partisipasi sosial untuk kepentingan publik

Ekonomi Islam mendorong pihak yang memiliki harta untuk berpartisipasi membangun kepentingan bersama. Ini juga merupakan penjelasan mengenai prinsip ekonomi Islam dan contohnya.

Baca juga: Cara Membayar Fidiah Orang Sakit, Bisa dengan Beras atau Uang

Misalnya, mewakafkan tanah untuk pembangunan rumah sakit, membeli sukuk untuk pembangunan jembatan atau tol dan sebagainya.

Dalam ekonomi Islam pencapaian tujuan sosial diupayakan secara maksimal dengan menafkahkan sebagian hartanya untuk kepentingan bersama.

Implementasi dari prinsip dasar ini jika dikelola secara optimal dan produktif akan menambah sumber daya publik dalam kegiatan aktif perekonomian.

Baca juga: Pahami Takaran Membayar Fidiah dengan Beras dan Caranya

6. Transaksi muamalat

Sejalan dengan nilai-nilai ekonomi Islam yang menjunjung tinggi keadilan serta kerja sama dan keseimbangan, setiap transaksi muamalat khususnya transaksi perdagangan dan pertukaran dalam perekonomian, harus mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dalam syariat.

Aturan yang lebih khusus dalam mengatur transaksi perdagangan, telah ditetapkan langsung oleh Rasulullah SAW pada saat Rasulullah SAW mengatur perdagangan yang berlangsung di pasar Madinah yang esensinya masih terus berlaku dan dapat diterapkan sampai sekarang.

Demikianlah penjelasan terkait prinsip ekonomi syariah menurut para ahli. Lebih lanjut, contoh prinsip ekonomi syariah bisa ditemukan dalam penerapan kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Apa Itu Inflasi? Pahami Pengertian, Penyebab, dan Dampak Inflasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com