Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kudu Insight
Riset dan analisis

Kudu Insight merupakan kolaborasi Kompas.com dan Kudu, periset dan pengolah data. Kudu Insight menyajikan kajian, analisis, dan visualisasi olah data digital atas fenomena dan peristiwa yang mencuat di publik dan ranah digital.

Gaji Jakarta, Kerja dan Tinggal di Yogyakarta: WFH atau WFA Masihkah Relevan Selepas Pandemi Covid-19? - (Tulisan 2 dari 2)

Kompas.com - 17/10/2022, 09:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Karena itulah, masih dikutip dari artikel Bloom, terdapat "bom waktu ketitidaksetaraaan" dalam konteks perekonomian yang berbasis WFH atau WFA. Diperlukan langkah-langkah untuk melakukan mitigasi terhadap hal tersebut.

Dalam konteks AS, Bloom menulis bahwa sehubungan dengan gerak maju untuk memulai kembali perekonomian AS, investasi dalam ekspansi broadband atau koneksi internet dengan transmisi data berkecepatan tinggi mestilah menjadi prioritas utama.

Fakta senada, dalam konteks lebih luas di tingkat negara-negara, ditulis Susan Lund, Anu Madgavkar, James Manyika, dan Sven Smit (2020) dalam artikel berjudul What's next for remote work: An analysis of 2.000 tasks, 800 jobs, and nine countries.

Dipublikasikan McKinsey Global Institute, riset tersebut menganalisis lebih dari 2.000 aktivitas yang ada dalam lebih dari 800 pekerjaan di China, Perancis, Jerman, India, Jepang, Meksiko, Spanjyol, Inggris, dan AS.

Riset Susan Lund dkk mendefinisikan aktivitas-aktivitas dan pekerjaan-pekerjaan yang bisa dilakukan dari rumah. Mereka menganalisis potensi kerja jarak jauh sebagai pekerjaan yang tidak membutuhkan interaksi interpersonal atau kehadiran fisik di tempat kerja tertentu.

Salah satu temuan Lund dkk menyebutkan bahwa potensi praktik kerja jarak jauh lebih tinggi di negara-negara ekonomi maju. Hal ini merupakan refleksi atas gabungan sektor-sektor perekonomian, pekerjaaan, dan aktivitas.

Karena itulah, terdapat variasi potensi kerja jarak jauh di antara negara-negara yang disurvei. Dalam konteks tersebut, Inggris yang perekonomiannya didominasi bisnis dan layanan keuangan, memiliki potensi tertinggi dalam hal praktik kerja jarak jauh di antara negara-negara lain yang diteliti.

Baca juga: Presidensi G20 Indonesia dan Indeks Persepsi Korupsi dalam 7 Klaster

Lund dkk juga menemukan bahwa pekerjaan dengan potensi tertinggi untuk dilakukan memakai metode jarak jauh berada di sektor-sektor keuangan, manajemen, jasa profesional, dan informasi.

Sebaliknya, sektor pertanian, jasa akomodasi dan makanan, serta konstruksi menempati urutan tiga terbawah dalam konteks potensi terendah untuk dilakukan secara jarak jauh menurut riset ini.

Sejumlah pertimbangan

Prithwiraj Choudhury (2020) dalam artikel berjudul Our Work - from - Anywhere Future yang dipublikasikan di Harvard Business Review, menyebutkan bahwa transisi dari pekerjaan yang dilakukan secara tradisional ke pekerjan jarak jauh sejatinya bukan baru terjadi semasa pandemi Covid-19, melainkan dapat dikatakan telah dimulai pada 1970-an.

Saat itu, penerapan WFH atau WFA disebabkan embargo minyak oleh (The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) pada 1973 yang menyebabkan harga bahan bakar minyak meroket dan ongkos bepergian menjadi mahal.

Para pekerja, tulis Choudhury, sering juga diberikan kendali atas jadwal mereka. Hal itu membuat mereka bisa meluangkan waktu untuk melakukan penjemputan di sekolah, melakukan perjalanan singkat untuk keperluan tertentu, dan melakukan olahraga di tengah hari tanpa terlihat lalai.

Masih dikutip dari artikel Choudhury, keuntungan dari metode WFH atau WFA dalam beberapa tahun belakangan, bagi individu, perusahaan, dan masyarakat sudah jelas. Bagi individu, sekurangnya hal itu berguna untuk menembus berbagai batasan geografis, berkurangnya biaya hidup, dan meningkatkan kualitas interaksi keluarga.

Untuk perusahaan, praktik WFH atau WFA memberikan keuntungan karena meningkatkan keterlibatan karyawan dan pengurangan kebutuhan ruangan fisik. Adapun bagi masyarakat, model kerja WFH atau WFA disebutkan memiliki potensi untuk dapat membalikkan kondisi "brain drain" yang kerap mengganggu pasar kerja di negara berkembang, kota kecil, dan perdesaan.

Merriam-Webster memberikan definisi brain drain sebagai situasi ketika orang-orang terpelajar atau profesional dari suatu negara, sektor ekonomi, atau lapangan kerja memilih beralih ke tempat lain, biasanya demi gaji atau kondisi hidup yang lebih baik. 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com