Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IWF Akan Kelola Dana Rp 15 Triliun untuk Perbaiki Akses Air Bersih

Kompas.com - 17/10/2022, 14:36 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah meluncurkan program Indonesia Water Fund (IWF) sebagai upaya untuk memperbaiki akses air bersih dalam acara State Owned Enterprises (SOE) International Conference yang digelar di Bali.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam kesempatan tersebut mengatakan, target awal IWF akan mengelola dana sekitar Rp 15 triliun untuk memperbaiki akses air bersih bagi 40 juta penduduk Indonesia.

"Target awal, IWF akan mengelola dana sebesar 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 15 triliun dari mitra strategis untuk memperbaiki akses air bersih bagi 40 juta jiwa rakyat Indonesia," ujar Erick Thohir dalam siaran pers, Senin (17/10/2022).

Baca juga: Musim Mas Grup Keberataan Jadi Terlapor Kasus Dugaan Kartel Minyak Goreng

Selain itu, Erick juga menginisiasi program IWF dalam rangka percepatan pemerataan akses layanan air bersih bagi masyarakat. Erick menjelaskan program IWF merupakan platform untuk mendukung percepatan investasi penyediaan sambungan air bersih ke rumah-rumah, karena air bersih masih menjadi tantangan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

"Hanya 23 persen masyarakat Indonesia yang mendapatkan akses ke perpipaan air bersih. Sebagian masyarakat Indonesia lainnya masih menghadapi tantangan ketimpangan harga air bersih dengan rentang harga Rp 65.000 hingga Rp 140.000 per meter kubik," kata mantan Presiden Inter Milan itu.

Erick berharap dengan sinergi antara BUMN dan strategic partner swasta serta global, IWF dapat menjadi alternatif solusi bagi pemerintah dalam mempercepat perluasan akses air bersih kepada masyarakat melalui pendanaan non-APBN.

Baca juga: Budaya Domba Tangkas Garut Potensial Jadi Sumber Kekuatan Ekonomi Jabar


Dia juga berkomitmen untuk terus menjalankan pprogram-program yang memiliki dampak langsung terhadap peningkatan taraf kualitas hidup masyarakat. Erick menegaskan Peran BUMN sebagai agent of development di masyarakat akan berjalan beriringan bersama dengan transformasi BUMN.

Erick menambahkan, IWF merupakan solusi cepat untuk pemerataan akses air bersih, mempercepat penyediaan air bersih yang inklusif, berkelanjutan, dan efisien bagi seluruh rakyat Indonesia, sekaligus memperluas cakupan layanan air bersih nasional.

IWF juga merupakan bentuk pendanaan untuk air bersih yang berjalan berdampingan dengan APBN secara mandiri, sehingga tidak membebani APBN secara langsung.

Baca juga: Bakal IPO, Blibli Tawarkan Saham Rp 410 - Rp 460 Per Lembar

“IWF merupakan upaya untuk memaksimalkan PDB Indonesia, karena pasokan air yang tidak cukup akan berpotensi mengurangi PDB Indonesia sebesar 2,5 persen pada 2045,” jelas Erick.

Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2021 mencatat rumah tangga dengan akses air minum layak baru mencapai 90,8 persen, dengan sekitar 12 persen rumah tangga memiliki akses air minum aman, dan kurang lebih 19 persen memiliki akses air minum perpipaan.

Berdasarkan data dari Danareksa Research Institute, konsumsi air semakin meningkat sejalan dengan peningkatan populasi. Namun, kelangkaan air menjadi masalah besar di beberapa negara dan bersamaan dengan kualitas air yang kurang baik menjadi penyebab penyebaran penyakit.

Baca juga: Disentil Jokowi soal Gaya Hidup Mewah, Berapa Gaji Jenderal Polisi?

Erick menambahkan, ke depan, isu kelangkaan dan kualitas air harus menjadi prioritas. Realisasi investasi/pembiayaan untuk sektor pengairan dan sanitasi belum memenuhi sesuai kebutuhan. IWF merupakan alternatif pembiayaan sektor pengairan di indonesia yang melibatkan BUMN, pihak swasta, dan investor.

“Dengan skema sumber dana tersebut diharapkan dapat meringankan beban APBN,” tegas Erick.

Baca juga: Penjualan Hunian Dekat Stasiun LRT Jabodebek Naik Signifikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com