NUSA DUA, KOMPAS.com – Indonesia punya modal yang besar untuk menjadi kekuatan nomor 4 ekonomi global di masa depan. Salah satunya adalah kepemimpinan yang kuat dan strategis dalam 10 tahun terakhir yang memungkinkan berbagai reformasi dijalankan.
Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair menuturkan bahwa pembenahan di segala bidang telah dilakukan dalam 10 tahun terakhir. Namun hal itu masih perlu dilanjutkan dalam beberapa waktu ke depan.
“Perubahan di sebuah negara membutuhkan waktu yang berkesinambungan. Akan sangat sulit untuk mengubah dalam waktu 10 tahun. Butuh 15, 20 tahun setelahnya. Dan saya optimistis dengan yang terjadi di Indonesia,” ujarnya dalam State Owned Enterprise International Conference, Senin (17/10/2022).
Baca juga: Menko Airlangga: RI Masih Perlu Waspadai Risiko Inflasi
Tony Blair menyebutkan bahwa perubahan memang tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba, ini lantaran ada banyak tantangan. Namun begitu perubahan telah berhasil dilakukan, masyarakat akan meminta lebih banyak lagi.
“Saat Anda menawarkan perubahan, masyarakat akan pesimistis. Kemudian ketika Anda menjalankan agenda perubahan tersebut, masyarakat mungkin hanya melihat. Namun begitu Anda bisa mengerjakan hingga selesai agenda perubahan, masyarakat akan menuntut lebih banyak lagi,” jelasnya.
Tony Blair yang pernah menjabat posisi Perdana Menteri Inggris periode 1997-2007 itu menyampaikan bahwa selain reformasi yang berkelanjutan, pembangunan yang inklusif juga dibutuhkan oleh Indonesia.
Ada sejumlah syarat agar pembangunan inklusif bisa diimplementasikan, yakni akses masyarakat ke infrastruktur, penguatan pendidikan, memberi kesempatan yang setara bagi perempuan, serta fokus pada digitalisasi.
Baca juga: BPS Catat Nilai Ekspor Turun 10,99 Persen pada September 2022
“Saat ini kita hidup di era revolusi digital, yang sama sekali berbeda dari era industri yang terjadi pada abad ke-20. Teknologi telah mengubah banyak hal. Untuk itu, kita harus bisa memanfaatkan revolusi industri ini,” terang dia.
Sementara itu, Menteri BUMN Eric Thohir yang juga menjadi pembicara dalam forum tersebut menyatakan bahwa BUMN telah banyak berperan dalam mendorong pembangunan yang inklusif di Indonesia.
Salah satunya adalah pemberdayaan UMKM yang dilakukan secara komprehensif. Dia menyebut, UMKM tak sekedar membutuhkan bantuan modal, namun juga hal-hal lain seperti ketersediaan pupuk, asistensi, dan sebagainya.
“Kami di BUMN memiliki banyak program untuk pemberdayaan UMKM sehingga hal itu bisa mendorong UMKM punya peran yang lebih kuat karena menjadi front end dari perekonomian RI,” kata Eric Thohir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.