Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP I Layani 47 Reaktivasi dan Pembukaan Rute Penerbangan Baru Triwulan III-2022

Kompas.com - 17/10/2022, 19:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura I mencatat telah melayani sebanyak 47 reaktivasi rute dan pembukaan rute penerbangan baru pada periode triwulan ketiga tahun 2022.

Rinciannya dari 47 rute tersebut adalah 1 reaktivasi rute domestik dan 18 pembukaan rute baru domestik serta 26 reaktivasi rute internasional dan 2 pembukaan rute baru internasional.

Baca juga: Penumpang Bandara AP I Turun 2 Persen Sejak Ada Aturan Perjalanan Udara Terbaru

Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, selama Juli 2022, terdapat 4 pembukaan rute baru domestik, 10 reaktivasi rute internasional dan 1 pembukaan rute baru internasional.

Sementara itu, pada Agustus, terdapat 2 pembukaan rute baru domestik dan 8 reaktivasi rute internasional. Sedangkan pada September, terdapat 1 reaktivasi rute domestik, 12 pembukaan rute baru domestik, 8 reaktivasi rute internasional dan 1 pembukaan rute baru internasional.

Baca juga: Ini 6 Rute Penerbangan Baru di Bandara Juanda, Mulai September 2022

"Untuk periode triwulan ketiga tahun ini, kami kembali mencatat pertumbuhan rute penerbangan yang dilayani di bandara-bandara kami, baik itu melalui reaktivasi rute domestik dan internasional, maupun pembukaan rute baru domestik dan internasional. Pada periode tersebut, bulan September tercatat menjadi bulan dengan penambahan rute terbanyak yaitu dengan total 22 reaktivasi dan pembukaan rute penerbangan baru," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam keterangan tertulis, Senin (17/10/2022).

Baca juga: 6 Bandara AP I Layani Kepulangan 46.579 Jemaah Haji


Faik mengatakan, dalam periode tersebut, bandara-bandara Angkasa Pura I yang melayani reaktivasi rute dan pembukaan rute baru adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan 5 rute domestik dan 22 rute internasional, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan dengan 3 rute domestik, Bandara Juanda Surabaya dengan 6 rute domestik dan 6 rute internasional.

Kemudian, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan 2 rute domestik, Bandara Adi Soemarmo Surakarta dengan 1 rute domestik, Bandara Internasional Lombok dengan 1 rute Domestik, serta Bandara Syamsudin Noor dengan 1 rute domestik.

Baca juga: Airport Tax Naik, Ini Kata Angkasa Pura I

 

Rincian maskapai

Ia melanjutkan, untuk rute domestik, rincian maskapai yang melakukan reaktivasi rute dan pembukaan rute baru di antaranya yaitu, Super Air Jet dengan 10 pembukaan rute baru, Indonesia AirAsia dengan 5 pembukaan rute baru, Lion Air dengan 2 pembukaan rute baru, dan Batik Air dengan 1 reaktivasi rute dan 1 pembukaan rute baru.

Sedangkan untuk rute internasional yaitu, Indonesia AirAsia dengan 5 reaktivasi rute, Jetstar dengan 4 reaktivasi rute, Lion Air dengan 4 reaktivasi rute, Batik Air dengan 2 pembukaan rute baru.

Selanjutnya, AirAsia, Garuda Indonesia, Vietjet Air, Philippine Airlines, Korean Air, Philippine AirAsia, Thai AirAsia, Emirates, Sriwijaya Air, Singapore Airlines, Malaysia Airlines, China Airlines, dan Batik Air Malaysia yang masing-masing melakukan 1 reaktivasi rute internasional.

"Dengan penambahan 47 rute di bulan Juli hingga September tersebut, secara total Angkasa Pura I telah melayani sebanyak 144 reaktivasi rute dan pembukaan rute penerbangan baru sepanjang bulan Januari hingga September 2022. Jika dirinci lagi, terdapat sebanyak 10 reaktivasi rute dan 36 pembukaan rute domestik, serta 96 reaktivasi dan 2 pembukaan rute internasional," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com