Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wujudkan Transisi Energi, Anak Usaha Pertamina Incar "Green Financing"

Kompas.com - 17/10/2022, 21:44 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

NUSA DUA, KOMPAS.com - Sejumlah anak perusahaan Pertamina Subholding akan memanfaatkan green financing untuk membiayai berbagai proyek untuk mendukung transisi energi.

Green finance sendiri merupakan konsep pembiayaan yang bertujuan untuk menciptakan produk serta layanan keuangan yang ramah lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. 

Seperti halnya yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Ahmad Yunianto, bahwa perseroan akan memanfaatkan berbagai skema pendanaan yang disediakan oleh sejumlah lembaga.

Baca juga: Gubernur BI Ingatkan Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Merusak Lingkungan

Selain dari lembaga-lembaga multilateral, PGE juga menjajaki blended financing yakni pendanaan yang mengoptimalkan pemanfaatan dana dari publik maupun filantropi untuk memobilisasi pembiayaan komersial.

"Kami sudah mendapatkan dukungan dari skema pendanaan dari JICA, kemudian World Bank, dan kami melihat potensi yang terbuka dari berbagai sumber termasuk di G20 ini apakah ada blended sustainable financing," ujarnya di sela-sela acara SOE International COnference, Senin (17/10/2022).

Menurut Ahmad, dana dari green financing akan dimanfaatkan untuk pengembangan pemanfaatan panas bumi metode Co Generation dengan teknologi binary.

Hal tersebut memungkinkan perseroan bersama mitra yang digandeng bisa meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi dengan belanja modal yang lebih efisien.

"Tentunya kami secara aktif berusaha membangun kemitraan strategis agar bisa bersinergi baik dengan perusahaan di dalam negeri maupun LN," jelasnya.

Selain PGE, perusahaan lain di bawah Pertamina Subholding yang mengincar green financing adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan menuturkan bahwa perseroan punya inisiatif untuk mengembangkan bisnis biomethane sebagai subtitusi gas alam.

Baca juga: Y20 Jadi Wadah Pemuda G20 Perbaiki Lingkungan Hidup

Untuk mengembangkan bisnis tersebut, PGN memanfaatkan limbah cair minyak kelapa sawit menjadi energi baru terbarukan. Hal ini juga sejalan dengan target pemerintah Indonesia dan komitmen BUMN dalam mengurangi emisi karbon agas tercapainya Net Zero Emission pada tahun 2060.

"Sekarang ada 3 project di sumatera dan 1 project yang akan masuk pipeline berada di Kalimantan dengan nilai investasi 10 juta dollar AS hingga 20 juta dollar AS per project. Selain partnership, kami juga masuk ke project financing untuk mendapatkan green financing," ungkap dia.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Power Indonesia Dannif Danusaputro menuturkan bahwa energi baru terbarukan menjadi masa depan Pertamina.

Meski jenis energi ini masih mahal, namun perseroan terus berupaya untuk mengembangkan bisnis ini dengan masuk ke berbagai sektor, mulai dari baterai kendaran listrik, hidrogen, serta pemanfaatan sumber energi lainnya.

DIperkirakan, untuk pengembangan bisnis ini akan menelan investasi hingga 200 miliar dollar AS hingga 2060.

"Untuk pengembangan ini, kami akan berusaha untuk mendorong lahirnya berbagai regulasi yang ada guna mewujudkan ekosistem energi baru terbarukan di Indonesia," ungkap Dannif. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Sebanyak 15 Proyek CCS/CCUS dalam Tahap Studi, Direncanakan Beroperasi Mulai 2030

Sebanyak 15 Proyek CCS/CCUS dalam Tahap Studi, Direncanakan Beroperasi Mulai 2030

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com