Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Diperkirakan Bakal Kembali Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Sebabnya

Kompas.com - 18/10/2022, 11:11 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI periode Oktober 2022.

Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah memprediksi hal ini dengan didasari dua alasan.

Pertama, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga hingga akhir tahun nanti. Hal ini akan membuat selisih suku bunga acuan The Fed dan BI semakin menipis.

Baca juga: Inflasi AS Masih Panas, Siap-siap Suku Bunga The Fed Naik Lagi

Selama 2022 The Fed telah lima kali menaikkan suku bunga acuannya dengan total 300 basis poin (bps) menjadi 3-3,25 persen. Sedangkan BI baru naik 75 bps menjadi 4,25 persen. Dengan demikian, selisih suku bunga acuan BI dengan The Fed kini hanya 100 bps.

Kedua, selisih suku bunga acuan BI dengan The Fed Fund semakin tipis membuat aliran modal asing banyak keluar di Indonesia sehingga membuat nilai tukar rupiah melemah.

"Dengan mempertimbangkan kedua hal tersebut saya meyakini BI akan kembali menaikkan suku bunga acuan pada bulan ini setidaknya 25 bps," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/10/2022).

Kenaikan suku bunga acuan BI tidak hanya untuk menjaga aliran modal asing tetap di Indonesia, tetapi juga berfungsi untuk menekan inflasi nasional yang saat ini berisik mengalami kenaikan sejak harga BBM subsidi dinaikkan.

"Kenaikan suku bunga itu selain untuk menjaga aliran modal asing dan memperkuat rupiah juga untuk menjaga inflasi," kata Piter.

Suku bunga acuan naik lebih besar

Lebih lanjut dia menjelaskan, BI perlu mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga acuan lebih banyak lagi untuk mengejar selisih suku bunga acuan ini.

Pasalnya, sejak Juni, Juli, September kemarin The Fed secara agresif menaikkan suku bunga acuannya dengan masing-masing sebesar 75 bps. Tidak menutup kemungkinan hal ini akan berlangsung hingga akhir tahun mengingat inflasi AS masih berada di level 8,2 persen pada September 2022.

"BI harus mengejar ketinggalan yang kemarin dan mempersiapkan kalau The Fed menaikkan suku bunga lagi akhir tahun ini. BI harus ahead the curve," ucapnya.

Oleh karenanya, kemungkinan pada RDG BI periode Oktober 2022 BI akan menaikkan suku bunga acuannya lebih agresif dari sebelumnya yang sebesar 25 bps dan 50 bps.

"Untuk menjaga investasi asing stay di Indonesia maka selisih ini harus didorong lebih lebar lagi. Caranya BI menaikkan suku bunga acuan yang lebih besar daripada kenaikan suku bunga acuan The Fed," tuturnya.

Baca juga: Inflasi Naik dan Rupiah Melemah, BI Bakal Naikkan Suku Bunga Lagi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com