Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Ancaman Resesi Global, Sandiaga Ungkap Banyak Investor Galau

Kompas.com - 18/10/2022, 12:25 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan banyak investor galau di tengah ancaman resesi global 2023.

Namun ia menyarankan agar investor tetap berinvestasi dan tak perlu menahan dananya, melainkan mencari sektor dengan kinerja yang baik untuk berinvestasi.

"Para investor banyak yang galau, banyak yang gundah, banyak berpikiran kacau karena market sekarang suka volatile, uncertain, kompleks, and ambigu," ujarnya dalam acara BCA: Indonesia Knowledge Forum XI 2022, Selasa (18/10/2022).

"Tapi saya menyampaikan, stay invested (tetap berinvestasi). Kesalahan terbesar dari seorang investor adalah begitu keadaan seperti sekarang, mereka lari dari kenyataan," imbuh dia.

Baca juga: Hadapi Resesi 2023, Investor Pemula Bisa Pilih Investasi Ini

Sandi, sapaan akrabnya, mengutip filosofi investor kawakan Warren Buffett yang menyatakan '"be fearful when others are greedy, and greedy when others are fearful" atau "takut ketika orang lain serakah, dan serakah ketika orang lain takut". Maka investor diharapkan bisa melawan arus pasar dengan tetap berinvestasi.

Menurut Sandi, ada beberapa sektor unggulan yang bisa jadi pertimbangaan investor untuk menanamkan modalnya. Seperti sektor yang berkaitan dengan digitalisasi, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan.

Ia menjabarkan, keuangan menjadi sektor yang erat kaitannya dengan digitalisasi. Begitu pula dengan sektor kesehatan yang terus berkembang, dan meningkatnya penerapan energi hijau sebagai upaya menjaga keberlanjutan lingkungan.

"Sekarang market sedang bergejolak, cari investasi yang baik, tetap fokus ke beberapa sektor unggulan. Ada tiga sektor yang sangat memberikan suatu prospek yang baik, yaitu digitalisasi, kesehatan, sustainable," katanya.

Baca juga: Hadapi Resesi 2023, Simak Cara Meracik Dana Darurat agar Tetap Tenang


Sandi menambahkan, saat ini Kemenparekraf tengah mendorong 40 juta pelaku usaha kreatif untuk masuk menuju ekonomi hijau. Menurutnya, ini bisa menjadi peluang bagi para investor untuk menanamkan dananya pada sektor ini.

Ia menekankan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan kinerja ekonomi yang masih terjaga baik, maka investor harus memanfaatkan kesempatan itu untuk terus berinvestasi sehingga membantu menggerakkan roda perekonomian dan melewati tantangan resesi.

"Saya harapkan semua teman-teman mendukung investasi di Indonesia, karena di antara negara-negara di dunia, pasar yang kinerjanya hijau yaitu Indonesia. Jadi jangan hilang kesempatan, kesempatan tidak datang dua kali," ungkapnya.

"Fokus pada investasi di Indonesia dan kita akan melalui potensi resesi di tahun depan dengan tetap bertumbuh dan memperkuat ketangguhan ekonomi kita," tutup Sandi.

Baca juga: Hadapi Resesi Global, UMKM Harus Diperkuat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com