Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Tenaga Kerja Murah, Ini yang Membuat Indonesia Menarik bagi Investor Korea Selatan

Kompas.com - 18/10/2022, 12:40 WIB
Dita Angga Rusiana ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comIndonesia menjadi salah satu negara tujuan investasi yang menarik bagi Korea Selatan. Negeri gingseng ini misalnya disebut akan mengambil bagian dalam investasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Sebelumnya, menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebutkan, total nilai investasi dari Korea Selatan yang digelontorkan ke Indonesia sebesar 6,72 miliar dollar AS atau setara lebih dari Rp 100 triliun.

Tentu, bukan tanpa alasan Korea Selatan mengucurkan dananya ke Indonesia. Peneliti Senior Center for Trade Studies and Cooperation Korea Internasional Trade Association (KITA), Kim Kyounghwa mengatakan, ada beberapa hal yang membuat Indonesia begitu menarik bagi investor Korea Selatan. Salah satunya pasar konsumen yang begitu besar di Indonesia.

Baca juga: Potensi Resesi Global 2023, Ini Investasi yang Disarakan Robert Kiyosaki

“Pasar konsumen Indonesia sangat menarik. Selain itu juga produksi Indonesia juga sangat menarik bagi penanaman modal asing,” katanya dalam workshop kedua Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation, Senin (19/9/2022).

Selain itu, kata Kim, kondisi ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara tujuan relokasi perusahaan Korea Selatan dari China. Hal ini menyusul adanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

“Perang dagang antara AS dan China, sebenarnya membuat perusahaan-perusahaan Korea mempertimbangkan untuk mengalihkan produksi mereka ke luar China, ke negara-negara ASEAN atau tempat lain. Dan Indonesia menjadi salah satu negara yang dipertimbangkan sebagai lokasi relokasi produksi mereka,” jelasnya.

Kim pun membantah jika besarnya minat investor Korea Selatan ke Indonesia karena tenaga kerja yang murah. Menurut dia, hubungan Indonesia dan Korea Selatan yang stabil juga menjadi salah satu alasannya.

“Bukan karena tenaga kerja murah tapi Indonesia memberikan hubungan yang sangat stabil dengan korea,” tuturnya.

Dia pun yakin dengan adanya Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) yang akan segera diimplementasikan akan membuat hubungan kedua negara.

“Kepastian yang diwujudkan melalui IK-Cepa menjadi hal yang baik bagi perusahaan Korea untuk menjadikan Indonesia sebagai pasar investasi yang baik,” tuturnya.

Baca juga: Khofifah dan Dubes Swedia Bahas Rencana Investasi Sektor Transportasi Ramah Lingkungan

Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kementerian Perdagangan, Ni Made Ayu Marthini mengatakan Indonesia dan Korea Selatan adalah dua negara yang saling membutuhkan. Sehingga tepat jika kedua negara bisa tumbuh bersama melalui IK-CEPA.

“Indonesia butuh Korea, dan Korea membutuhkan Indonesia. Kami memiliki sumber daya alam, konsumen besar, dan demokrasi yang stabil. Korea adalah pusat pembangunan teknologi. Tapi pasar mereka kecil,” katanya.

“Mereka membutuhkan pasar internasional. Mereka membutuhkan pasangan untuk membuatnya seperti itu. Jadi Korea bisa berinvestasi, Korea bisa berdagang, dan mereka sangat stabil. Dan kemudian tidak ada sumber daya alam di Korea. Jadi mereka butuh Indonesia,” lanjutnya.

Made mencontohkan dalam sektor teknologi dan otomotif. Meskipun Korea unggul di bidang teknologi dan otomotif tetapi pasarnya masih terbatas. 

“Jadi, jika Korea berinvestasi di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai hub industri, bisa ke seluruh dunia. Basis produksinya adalah Indonesia. Maksud saya adalah win-win. Korea membutuhkan kita. Indonesia membutuhkan Korea dalam hal investasi, tenaga kerja, nilai tambah dan manfaat ekonomi, dan ekspor,” pungkasnya.

 Baca juga: Bahlil Sebut Banyak Negara Mau Investasi di IKN, Ada China hingga Korea Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com