Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNKT soal Kecelakaan Maut di Transyogi Cibubur: Pengemudi Panik Saat Tabrak 2 Mobil

Kompas.com - 18/10/2022, 13:15 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis hasil investigasi kecelakaan beruntun truk tangki yang membawa Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jalan Transyogi, Cibubur, Bekasi, Jawa Barat.

Kecelakaan ini terjadi pada 18 Juli 2022, yang mengakibatkan 10 orang meninggal dunia, 5 orang luka berat, dan 1 orang luka ringan

Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan mengatakan, pihaknya telah mendapatkan keterangan resmi dari pengemudi terkait kecelakaan beruntun tersebut melalui Polres Bekasi.

Baca juga: Hasil Investigasi KNKT soal Kecelakaan Maut di Transyogi Cibubur: Pengemudi Rasakan Rem Kurang Pakem

Ia mengatakan, saat keluar dari Gerbang Tol Cibubur, pengemudi merasakan gangguan pada sistem rem. Saat itu, perseneling kendaraan di posisi 5.

Kemudian, pengemudi berpindah lajur dari lajur cepat ke lajur lambat dan mencoba melakukan pengereman berkali-kali namun gagal.

"Tindakan pengemudi berpindah ke lajur lambat saat merasakan kesulitan melakukan pengereman sudah tepat untuk meminimalisir dampak jika terjadi sesuatu yang buruk," kata Wildan dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (18/10/2022).

Wildan mengatakan, saat truk tangki menabrak dua mobil penumpang dan kendaraan tak berhenti, pengemudi mengalami kepanikan luar biasa karena muatan yang dibawa adalah BBM yang mudah terbakar.

Baca juga: Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur, Kemenhub Ingatkan Pentingnya Pemeriksaan Kelaikan Kendaraan


"Sementara sebelah kiri adalah trotoar cukup tinggi yang jika dibanting ke kiri berisiko kendaraan terguling dan bisa terjadi ledakan," ujarnya.

Wildan mengatakan, tindakan pengemudi yang mengarahkan kemudi ke lajur cepat untuk dapat terlepas dari dua mobil penumpang yang ditabraknya berdampak lebih buruk.

Hal ini, kata dia, menyebabkan lebih banyak banyak kendaraan yang ditabrak termasuk beberapa sepeda motor yang sedang menunggu lampu lalu lintas berwarna merah.

"Berdasarkan hasil investigasi dan analisis dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya kecelakaan beruntun ini adalah truk tangki mengalami kegagalan pengereman," tuturnya.

Baca juga: Soal Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur, Pengamat Soroti Faktor Human Error

Wildan menjelaskan, kegagalan rem ini terjadi karena persediaan udara tekan di tabung berada di bawah ambang batas sehingga tidak cukup kuat untuk melakukan pengereman.

Ia melanjutkan, penurunan udara tekan dipicu dua hal yaitu adanya kebocoran pada solenoid valve klakson tambahan dan travel stroke kampas rem.

"Resultante dua hal ini memaksa pengemudi melakukan pengereman berulang kali saat menghadapi gangguan lalu lintas karena rem tidak pakem dan mempercepat berkurangnya angin pada tabung angin," ucap dia.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan Truk Pertamina di Transyogi Cibubur

Kronologi kecelakaan

Pada 18 Juli 2022, sekitar pukul 14.00 WIB, truk tangki BBMberangkat dari TBBM Plumpang menuju Cileungsi Kabupaten Bogor dengan membawa 24.000 liter pertalite.

Halaman:


Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com